Perjalanan rohani kita berawal dari telapak kaki sampai ujung kepala. Dalam tubuh ini, perjalanan rohani ini mempunyai dua tahap, tahap pertama adalah sampat pusat mata, dan yang ke dua dari pusat mata ke ujung kepada.
Dalam keadaan sadar, tempat ke dudukan jiwa dan pikiran yang terikat menjadi satu di dalam tubuh kita adalah pusat mata. Dari sinilah kesadaran kita menyebar ke seluruh dunia. Walaupun kita sedang memejamkan mata, kita tidak berada di sini, kita tidak pernah diam.
Selama kita tidak menarik perhatian kita ke pusat mata kita tidak dapat berkonsentrasi di dalam untuk mulai melangkah pada jalan rohani untuk pulang.
Carilah, maka kamu akan mendapatkan, ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu
Kita mencari jalan yang menuju rumah kita, dan begitu kita sudah berada pada jalan, kita akhirnya menemukan tuhan.
Kita akhirnya akan bersatu dengan dia yang telah kita cari dengan begitu susah payah.
Karena iru langkah pertamanya adalah menarik kasadaran kita ke pusat mata. Dzat tuhan bersemayam di dalam.
Pusat mata di mana kita dapat menghubungi Roh Suci atau suara tuhan juga di sebut para suci “pintu ke sepuluh” Guru berkata
Hentikan pikiran yang berkelana keluar melalui sembilan pintu dan bukalah pintu ke sepuluh yang akan membawamu ke rumah sejatimu.
Di sana irama Illahi bergema siang dan malam dan dengan mengikuti instruksi Guru Mursid engkau dapat melihatnya dan mendengarnya.
Roh itu ada ada di dalam diri kita semua, Ia selalu berkumandang dengan penuh kemuliaan. Selama kita tidak menarik diri ke pusat mata melalui Ma’rifat atau meditasi, maka kita tidak dapat berhubungan dengan Irama Illahi itu.
Tetapi begitu kita telah menghubungi-Nya, kita akan melihat bahwa aliran suara dan Cahaya itu begitu memikat, memukau dan menarik, begitu mempesona sehingga kita langsung terpikat olehnya dan secara otomatis akan melepaskan diri dari indra.
Bila kita dapat membuka mata tunggal itu, yaitu menarik kesadaran kita ke pusat mata dan membuka pintu bait Alloh didalam diri kita yang menuju ke kerajaan itu, maka kita akan melihat Cahaya Suci itu dan mendengan nada Illahi, seperti yang berikut ini :
Di mana kita melihat Cahaya yang menakjubkan itu, disana bergemalah nada
yang tak terhingga. Nada tak ditabuh itu cemerlang bagaikan matahari.
Dan dengan bantuan Cahaya dan suara itu, kita dapat menentukan arah rumah kita dan menempuh jalan yang menuju ke sana. Dengan melihat Cahaya dan mendengan Suara itu, kita dapat sungguh-sungguh bertobat atas semua dosa di masa lampau, sehingga jiwa bebas dari cengkraman pikiran.
Setelah itu, berulah jiwa menjadi murni kembali dan bersinar dengan kecemerlangannya sendiri, setelah itu barulah kita dapat pulang ketingkat tuhan dan terserap ke dalam ketenangan abadi dan lautan kesukacitaan yang tak terhingga.
Cara untak dapat menarik kesadaran ke pusat mata dan menghubungkannya cahaya, di dalam, hanya dapat diberikan oleh sorang suci/Guru Murshid.
Karena begitulah rancangan Tuhan yaitu walaupun harta itu terdapat di dalam diri kita, ia hanya dapat di peroleh dengan bantuan para Suci, seorang Guru Murshid, yang telah menempuh sendiri jalan Rohani itu.
Sang Pencipta telah menyerahkan kunci harta itu kepada para para Guru sejati, dan merekalah yang dapat mengungkapkan rahasia itu kepada kita, dan merekalah yang dapat mengungkapkan rahasiah itu kepada kita.
Hanya guru Murshidlah yang memegang kuncinya: tidak ada orang lain yang dapat membuka pintu itu.
Tanpa Guru Murshid, tidak ada yang dapat memperoleh Nam, Begitulah hokum yang telah digariskan oleh tuhan.
Jangan sampai ada yang tertipu : tanpa Guru Murshid, tidak ada yang dapat menyeberangi lautan eksistensi.
0 comments:
Posting Komentar