Minggu, 29 Januari 2012

Takut

Tidak ada benteng yang lebih kokoh daripada Wara’ (kehati-hatian dalam beragama). Sudah sepantasnya seorang hamba takut kepada-Nya diwaktu sendirian, memelihara diri dari segala yang tercela, bertambah kebaikannya ketika usia bertambah tua. Dan barangsiapa yang takut kepada-Nya niscaya akan takut kepadanya segala sesuatu. Sering orang-orang berkata ’Ia Berharap Kepada Allah’, tetapi mengapa harapannya kepada Allah tidak tampak pada perbuatannya?.

Barangsiapa yang berharap kepada-Nya tentu akan tampak dari perbuatan-perbuatannya. Setiap harapan mengandung aib kecuali harapan kepada-Nya. Mereka berharap kepada-Nya untuk mendapatkan hal yang besar, namun mereka berharap kepada sesama hamba-Nya untuk hal yang kecil, maka mereka memberi kepada si hamba apa yang tidak diberikannya kepada Tuhannya.

Seorang pengkhianat adalah orang yang takut kepada seorang hamba, yang bahkan melebihi takutnya kepada Tuhannya. Ia membayar ketakutannya kepada si hamba dengan tunai, sementara ia membayar ketakutannya kepada Tuhannya dengan janji-janji yang selalu tertunda. Takut kepada-Nya akan menguatkan harapan kepada-Nya karena kemurahan-Nya, maka takutlah kepada-Nya seakan-akan kita tidak pernah mentaati-Nya dan berharaplah kepada-Nya seakan-akan kita pernah bermaksiat kepada-Nya. (Ali bin Abi Thalib r.a)

Rasulullah Saw bersabda: Allah SWT berfirman: Aku-lah yang paling berhak untuk ditakuti, maka dari itu janganlah kamu menjadikan Tuhan (yang lain) bersama-Ku, lalu barangsiapa yang takut menjadikan Tuhan (yang lain) bersama-Ku, maka Aku harus mengampuni dia [HR. Tirmidzi]

Rasulullah Saw bersabda: Hati-hatilah kalian terhadap prasangka, karena sesungguhnya prasangka itu merupakan perkataan yang paling dusta, dan janganlah kalian saling intai mengintai, dan janganlah kalian saling berprasangka, dan janganlah kalian saling bersaing dan jangan pulalah kalian saling dengki mendengki, dan janganlah kalian saling benci membenci, dan janganlah kalian saling jerumus menjerumuskan, dan jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara [HR. Bukhari, Muslim]



Rasulullah Saw bersabda: Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya, dan sejahat-jahat manusia adalah orang yang panjang umurnya dan buruk amalnya [HR. Ahmad]

Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah SWT merasa heran kepada seseorang yang meminta tetapi tidak meminta Surga. kepada seseorang dia memberi tapi bukan memberi karena mengharapkan pahala, kepada seseorang yang meminta perlindungan tetapi bukan meminta perlindungan dari Neraka [HR. Al Khatib]

Rasulullah Saw bersabda: Dua pekerti tidak terdapat didalam orang munafik, yaitu perilaku yang baik dan pandai dalam agama [HR. Tirmidzi].

Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir), tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barangsiapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya [04:An Nisaa’:143]

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar [02:Al Baqarah:155]

Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama [35:Faathir:28]

Dan diantara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras [02:Al Baqarah:204]

Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya [04:An Nisaa’:77]

Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik [17:Al Israa’:19]

`Barangsiapa tidur dengan perasaan aman dihatinya, sehat badannya, dan memiliki makanan yang cukup untuk sehari, maka dia ibarat orang yang dikuasakan atas dunia dengan segala isinya`(Al Hadits). Hati yang aman adalah hati yang disertai kualitas keimanannya, kedalamannya untuk menyelami kebenaran. Rumah yang aman adalah rumah yang tidak menerima hal-hal yang tidak benar, rumah yang mencegah tindakan yang memalukan. Umat yang aman adalah umat yang digalang diatas rasa cinta, umat yang dibangun diatas prinsip keadilan, dan umat yang memilih syariah sebagai jalan hidupnya.

`Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman`(03:Al Imran:175). Orang yang takut kepada makhluk tidak akan pernah merasa tenang. Orang yang mengingkari keberadaan Allah tidak akan pernah merasa aman. Dan orang yang sakit tidak akan merasa hidup. `Umur itu adalah kesehatan dan kecukupan, jika keduanya tiada maka umur tidak lagi berharga’.

Alangkah sengsaranya dunia, jika sisi yang satu baik maka sisi yang lain buruk. Jika harta datang maka tubuh terkulai sakit. Jika badan sehat, tiba-tiba musibah menghadang. Jika keadaan mulai membaik dan bisa dikendalikan maka kematian datang.

Mencintai Allah, bermakrifat kepada-Nya, selalu berdzikir kepada-Nya, mencari ketenangan bersama-Nya, menenangkan hati disisi-Nya, dan tawakkala kepada-Nya, Dia-lah yang menguasai segala keinginan dan kemauan hamba-Nya adalah surga dunia dan kenikmatan yang tidak bisa disamakan dengan kenikmatan lain.

Dan, itu adalah kesenangan dan kehidupan bagi mereka yang mencintai-Nya. Kebergantungan hati hanya kepada-Nya, ketekunan hati untuk berdzikir kepada-Nya, dan qona’ah hati sebab hilangnya keresahan dan kekecewaan, sebab munculnya kelapangan hati, dan sebab bagi kehidupan yang baik. Tak ada hati yang lebih sempit dan tak ada jiwa yang lebih resah daripada orang yang menggantungkan hatinya kepada selain Allah, yang lalai berdzikir kepada-Nya, dan yang tidak puas dengan pemberian-Nya. (`Aidh Al-Qarni)

Kamu akan mengetahui untung, rugi, harapan, takut dan bahkan apa saja adalah dari dan karena Allah semata. Allah-lah yang patut ditakuti dan hanya kepada Allah sajalah kamu meminta perlindungan dan pertolongan. Lihatlah selalu perbuatan-Nya, nantikan selalu perintah-Nya dan patuhlah selalu kepada hukum-hukum-Nya maka itulah sebenar-benar tawakkal. (Pustaka)

Tidak ada yang dapat mendurhakai-Nya, dan ketaatan kepada-Nya tidak mendatangkan keuntungan bagi-Nya. Pengetahuan-Nya tentang orang-orang yang mati diwaktu lalu adalah sama dengan pengetahuan-Nya tentang orang-orang yang masih hidup dan pengetahuan-Nya tentang apa saja yang ada dilangit-langit yang tinggi adalah seperti pengetahuan-Nya tentang segala yang ada dibumi yang rendah. (Pustaka)

Dengan kesadaran akan keberadaan manusia didunia sebagai hamba Allah maka manusia harus berusaha mencari ridho-Nya dan ingatlah selalu selalu perkara yang menghancurkan kelezatan, yang memusnahkan segala syahwat, yang merusak segala kegembiraan dan yang membunuh segala keinginan yaitu ajal kematian. (Pustaka)

Bersungguh-sungguhlah dalam beriman, menyesal dan bertaubatlah, kemudian menangislah, karena menangis adalah kunci taat dan takut kepada-Nya. Tangisan memadamkan api kemaksiatan, melebur api kemurkaan-Nya. Dan bila pertaubatan hamba-Nya karena kesungguhan maka cahaya-Nya akan membuat wajahnya bersinar. Cinta kepada-Nya akan menghancurkan tembok kegelapan, dan berusahalah engkau menyadari dan mengerti bahwa dirimu tidak ada, yang ada hanyalah Allah, karena apa yang Allah akan tetapkan bagi hamba-Nya tidak akan dapat ditolak, kebaikan maupun keburukan, apabila sempurna penyadaran dan pengertian maka Dia-lah yang akan melayani hamba-Nya. (Pustaka)

Takutlah engkau kepada-Nya, karena siksa-Nya sangat menyakitkan. Dia menyiksamu dari apa yang telah diamanahkan kepadamu, dari kesehatanmu, dari hartamu, dari kesombonganmu. Takutlah kepada-Nya, karena Dia adalah Tuhan langit dan bumi. Jagalah kenikmatan yang diamanahkan kepadamu dengan kesyukuran, terimalah perintah dan larangan-Nya dengan mendengarkan dan mentaatinya. Terimalah kesulitan dengan kesabaran dan bertaubatlah dari dosa-dosa yang diperbuat. Peliharalah dirimu agar selalu terjaga dalam dzikir, selalu terkait dengan masjid dan banyaklah membaca shalawat kepada Rasulullah Saw. (Pustaka)

Keberkahan ada ditangan orang yang lebih tua, hanya berlaku kepada tua-Nya usia yang disandarkan kepada ketakwaan dengan taat dan rasa takut kepada-Nya, berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, yaitu orang tua yang hatinya bersih dan hatinya berpaling dari selain Allah, yang mengamalkan semua ilmu-Nya. Belajarlah dari bapak kalian Ibrahim a.s, dari periwayatan-Nya, seorang bapak yang penuh kelembutan, seorang bapak yang penuh keikhlasan, seorang bapak yang berani merenangi samudera cobaan-Nya. (Pustaka)

0 comments:

Posting Komentar