Senin, 30 Januari 2012

Bercermin di Telaga Teguran

Assalamu'alaikum warahmaturah wabarakatuh

Tolonglah saudaramu,baik dia zholim atau di zholimi,apabila dia zholim,cegahlah,bila ia dizholimi,menangkanlah''(HR.Al-Bukhori)

Maha suci Allah yg menciptakan alam ini begitu sempurna.malam dan siang silih berganti melayani hidup manusia.terang dan gelappun menjadi sebuah kebutuhan makhluk-NYA di seluruh bumi.tapi,tdk semua yg gelap boleh di biarkan apa adanya.

''ANGGAPLAH TEGURAN SEBAGAI HADIAH RABBANIYAH''

Tdk ada dosa dan kesalahan yg tanpa balasan.semua akan dibalas oleh allah swt,dalam kehidupan ini atau di akhirat kelak,bayangkan jika dosa dan kesalahan bergulir tanpa terasa,tanpa ada teguran,tanpa ada peringatan.menggunungnya dosa dan kesalahan bahkan bisa menyumbat semua cahaya kesadaran,orang-orang seperti ini bukan hanya tdk menemukan pintu kesadaran,justru ia merasa kalau dirinya tergolong yg dpt petunjuk.maha besar allah dlm firman-NYA:''sebahagian di beri-NYA petunjuk dan sebahagian lg tlh pasti kesesatan bagi mereka,sesungguhnya mereka menjadikan setan-setan pelindung(mereka)selain allah,dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk(QS.Al-A'raf(7):30).

Allah swt selalu sayang pada hamba-hamba-NYA,berbeda dgn orang-orang kafir yg terus mendapat uluran peluang sehingga terus bermaksiat,orang mukmin tdk begitu,sedikit bengkok,selalu ada teguran,ada teguran langsung berupa musibah,ada teguran tdk langsung yg di suarakan melalui mulut manusia.

Allah swt,bahkan mencirikan mereka yg saling menegur sebagai generasi yg selamat dari bencana kerugian,dunia dan akhirat.maha agung allah swt,dlm firman-NYA,''Demi masa,sesungguhnya manusia dlm kerugian,kecuali,orang-orang yg beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran,(QS.Al-Ashr(103):1-3).

''ANGGAPLAH TEGURAN SEBAGAI UNGKAPAN SAYANG''

kadang sulit menerjemahkan sebuah ungkapan dgn timbangan yg jernih dan lurus,termasuk dlm soal teguran,sederhananya,orang yg menegur di terjemahkan sebagai lawan yg menyusahkan,bahkan menjatuhkan.Dalam timbangan akhlak,nilai sebuah teguran jauh dari terjemahan itu,bahkan bertolak belakang,teguran bukan utk menyusahkan,melainkan memudahkan,teguran bukan utk ungkapan marah,apalagi permusuhan,melainkan,justru ungkapan sayang dan persaudaraan.

Rasulullah saw yg mulia mengatakan,''Tiga perbuatan yg termasuk sangat baik,yaitu berzikir kepada allah dlm segala situasi dan kondisi,saling menyadarkan satu sama yg lain,dan menyantuni saudara-saudaranya (yg memerlukan),''(HR.Adailami).

Teguran adalah ungkapan sayang yg sejati seorang saudara terhadap saudaranya yg terjebak dlm kesalahan.Cinta karena allah,dan bencipun karena allah,kalau bukan karena cinta,mungkin ia tak akan pernah menegur,karena upaya itu begitu berat.

''ANGGAPLAH TEGURAN SEBAGAI GURU LAPANGAN''

Teguran tdk selalu berhubungan dgn dosa,tdk selalu berhubungan dgn sesuatu yg prinsip,ada teguran yg memang sangat di perlukan ketika sebuah wilayah teoritis dibumikan dlm wilayah aplikatif.dalam hal berumah tangga misalnya,ketika belum memasuki pernikahaan.seseorang merasa sdh paham betul dgn yg namanya berumah tangga.itu ia dpt dari buku,ceramah.dan sebagainya,tapi ketika berumah tangga menjadi sebuah kenyataan,semua menjadi berbeda,realita kadang tdk selalu mengikuti idealita.

Terjadi kegamangan di situ,ada konflik suami istri,sesuatu yg dlm teori begitu indah,ternyata begitu gersang dlm kenyataan di lapangan,tentu,yg salah idelitanya,tapi cara bagaimana menggapai idealita itu yg belum pas,di sinilah,seseorang membutuhkan teguran,dan teguran itu menjadi guru di lapangan realita.

''ANGGAPLAH TEGURAN SEBAGAI CERMIN MEMPERINDAH DIRI''

Ego manusia selalu mengatakan kalau ia serba sempurna,tdk ada cacat,tdk ada noda,semua bagus,kalau ada orang yg menilai lain.pasti si penilai yg teranggap salah.begitupun yg mungkin terjadi dlm diri seorang mukmin,dgn penuh percaya diri,ia yakini kalau semua langkahnya sempurna,tdk ada yg salah,yg salah adalah jika ada yg menganggapnya salah.

Dalam sudut pandang islam,manusia adalah tempat salah dan lupa.jadi,akan ada saja kemungkinan kalau seorang mukminpun bisa khilaf.kalau seorang ulamapun bisa salah.kalau seorang pemimpinpun bisa kepeleset.saat itu,ia butuh teguran sebagai cermin yg bisa menyadarkan.

Rasulullah saw,mengatakan,''Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya,apabila melihat aib padanya,dia segera memperbaikinya.''(HR.Al-Bukhari)

Teguran dan kritik sangat sakit tp ingat itu mencegah keterjerumusan lembah hitam,anggaplah teguran sebagai hadiah rabbaniyah.

semoga bermanfa'at

barakallahu laka wa baaraka'alayka wa jama'a bainakumaa fii khair

Salam Ukhuwah Fillah.

0 comments:

Posting Komentar