Senin, 26 Desember 2011

Yahudi, Nasrani, dan Islam Berasal dari Ibrahim as

Nabi Ibrahim as mempunyai dua orang anak yaitu  Ishaq as dan Ismail as, yang keduanya juga menjadi Nabi.  Dari Nabi Ishaq as muncullah Nabi Musa as.  Dari Nabi Ismail as muncullah Nabi Muhammad saw. Berarti , ketiga agama besar itu adalah satu keturunan yaitu dari Ibrahim as.

Sejak kecil, Ibrahim bertualang mencari siapa yang pantas dijadikan sebagai Tuhannya.  Ketika bertemu dengan matahari, ia pun berujar inilah Tuhanku, tetapi ketika matahari terbenam ia berucap, aku tidak suka yang terbenam.  Ketika muncul bulan, ia juga sempat mengira bahwa bulan itu sebagai Tuhan.  Tetapi, lagi2 Ibrahim kecele, karena bulan tidak memiliki kriteria sebagai Tuhan yang patut disembah.

Tidak itu saja, Ibrahim juga menghancurkan patung2 sesembahan kaumnya.  Dengan menyisakan patung yang terbesar, kemudian mengalungkan kapaknya di patung yang terbesar itu.  Sebetulnya Ibrahim ingin memberi pelajaran, bahwa Tuhan yang patut disembah itu hanya satu Tuhan saja.  Ketika kaumnya bertanya, siapa yang telah berani menghancurkan patung2 itu.  Maka Ibrahim menjawab, tanya saja kepada patung yang terbesar itu.  Mana boleh,  sebuah patung berkata2.  Kalau patung tidak boleh berkata2, kenapa kalian menyembahnya, apakah kalian tidak berikir ?  Apakah kalian tidak punya akal?

Singkat cerita, jadilah Ibrahim seorang yang Hanif, seorang yang luripanggil oleg Ibrahinus dan ia juga termasuk seorang muslim, seorang yang berserah diri.   Setelah menjadi Nabi, ia memohon kepada Allah agar menampakkan dirinya ?   Maka Allah memerintahkan kepada Ibrahim untuk memandang ke arah gunung.  Setelah pandangannya terarah ke gunung, dengan konsentrasi penuh ia pandang gunung itu.  Dan, apa yang terjadi, gunung itu pun hancur berkeping2, Ibrahim pingsan.

Suatu hari Ibrahim penasaran bagaimana caranya Tuhan menghidupkan.  Maka Tuhan memerintahkan kepada Ibrahim untuk melatih beberapa ekor burung.  Setelah burung2 itu terlatih, Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih burung2 tersebut dan menguburkannya di  puncak gunung.  Setelah prosesi selesai, burung yang sudah terlatih itu dipanggil Ibrahim.  Dengan serta merta burung yang sudah terlatih tadi itu pun datang kepada Ibrahim.

Sebagai mana Nabi2 yang lain, selalu saja diingkari oleh kaumnya sendiri, maka Nabi Ibrahim as pun demikian.   Orang ramai mengumpulkan kayu api untuk membakar Ibrahim as.  Maka Ibrahim pun sudah siap untuk dilempar ke dalam api yang menyala2.  Datanglah Malaikat Mikail, malaikat yang bertugas menurunkan hujan, untuk memberi bantuan kepada Ibrahim, agar api yang menyala2 itu mati disiram oleh hujan besar.  Datang juga Malaaikat Jibril as untuk menolong Ibrahim.  Tapi ibrahim as dengan percaya diri mengatakan, Cukuplah Allah sebagai penolong ku.

Maka datanglah firman Allah, wahai api menjadi dinginlah engkau untuk Ibrahim.  Maka selamatlah Ibrahim dari jilatan api yang ganas itu.  Api itu memang hanya dingin bagi Ibrahim saja, bagi orang selain Ibrahim api itu tetap ganas juga bahkan siap membakar apa saja yang ada didekatnya.  Sementara itu Ibrahim as, santai saja di dalam api, segala makanan yang enak2 didatangkan dari surga, selama 40 hari api itu menyala, tidak selembar pun  rambut Ibrahim terbakar.   Semua kaumnya menyaksikan mukjizat itu.  Sebagian menjadi beriman, sebagian tetap saja ingkar.  Begitulah manusia…

Dari anak cucu Ibrahim as, maka muncullah Musa as, Isa as dan Muhammad saw.
Suatu kali Musa as datang kepada Tuhan untuk meminta kalimat Dzikir yang sangat spesial untuk dirinya.  Maka Allah swt  memberi kalimat yang spesial itu.  Aaah…. kalimat itu biasa saja , aku ingin yang lebih spesial lagi.  Maka Allah swt pun berfirman, kalau saja kalimat itu diletakkan di satu sisi timbangan dan sisi timbangan yang lain diletakkan tujuh lapis langit dan bumi, maka kalimat yang ringan untuk diucapkan itu sangat jauh lebih berat daripada tujuh lapis langit dan bumi.  Kalimat itu adalah :  Laa ilaha ilallah…

Demikian juga Isa as, yang sejak dari bayi sudah pandai bercakap2, ketika orang kampung mempertanyakannya, bayi yang masih dalam buaian itu pun menjawab, layaknya seorang dewasa :   Aku adalah  seorang hamba  Allah, nantinya aku pun akan diutus menjadi Nabi  yang mengesakan Tuhan juga.
Demikianlah, perselisihan demi perselisihan terus berlanjut.  Padahal Ibrahim as, Musa as, Isa as dan Muhammad saw, mempunyai tauhid yang sama, mempunyai aqidah yang sama, so please no hard feeling each other…

Pada akhir jaman nanti, Nabis Isa as akan turun ke dunia menjadi salah satu umatnya Nabi Muhammad saw.  Orang2 yang beragama Nasrani dan Islam akan bergabung mendakwahkan kalimat tauhid, sehinggalah seluruh dunia ini akan menjadi muslim semua.  Setelah itu datang lagi zaman dimana Islam ditinggalkan orang sehingga tak satu pun manusia dapat mengucapkan Allah.   Kalau sudah begitu, kiamat besar akan datang….

0 comments:

Posting Komentar