Sabtu, 24 Desember 2011

Tentang Langit

Kawan, kalau pernah kau mengamati langit, maka ketahuilah.. langit tidak pernah memilih. Langit tak pernah mengajukan syarat, mata mana yang mampu menikmatinya. Bahkan tanpa mata, manusia mampu mengecap cerahnya langit, menghidupkan asa dan bangkitkan jiwa. Seperti panggilan Wie yang mampu menerobos segala rintangan, termasuk ketidakacuhan orang-orang. Apakah kau tahu apa yang menggerakkan Wie, juga teman-teman terbaikmu? Birunya langit dan cahaya cinta, kurasa.

Jujur saja, aku sangat suka melihat langit, mungkin juga dirimu, atau berjuta manusia lain di bumi ini. Tapi ketahuilah, kita melihat langit yang sama indahnya. Biru yang sama, tebal dan tak goyah, juga dengan semburat tipis awan serupa lukisan, mahakarya. Maka tidak ada angin apa pun mampu menghapus mereka –yang tebal dan tak goyah-, karena mereka saling bergantung dan percaya.

Dan meski, terkadang hujan membasahi bumi, meninggalkan bercak kehitaman pada langit yang kita cintai. Ketahuilah, bercak hitam itu akan membuat bunga di kebunmu bernyanyi.

Juga seperti kami semua, seperti layaknya Edelweiss, yang akan terus tegar, demi menyaksikan birunya langit dan pekatnya hujan, sekali lagi.

Jangan pernah ragu kawan, karena kita semua adalah –yang tebal dan tak goyah-. Selamanya. Untukmu.

Selamat ulang tahun kawan! Semoga kau selalu menjadi langit yang kami cintai
sumber

0 comments:

Posting Komentar