Rabu, 25 Januari 2012

Sayyidah Fatimah as Belahan Jiwa Nabi Muhammad SAWW

'Fatimah (AS) Belahan Jiwa Nabi (SAW)'
Fatimah (alaihassalam) adalah wanita pilihan dan oleh Nabi SAW disebut sebagai penghulu wanita sejagad. Beliau bergelar Ummu Abiha yang berarti ibu bagi ayahnya. Umat Islam secara keseluruhan menaruh penghormatan yang sangat besar kepada putri Nabi ini.

Sayyid Muhsen Al-Amin dalam kitab ‘Sirah Ma’sumin’ jilid dua menukil beberapa riwayat tentang hadis yang menyebut Fatimah a.s sebagai belahan jiwa Rasulullah SAW.

Imam Bukhari dalam kitab Shahihnya meriwayatkan bahwa Rasul SAW bersabda, “Fatimah adalah penggalan diriku. Apa yang membuatnya marah berarti membuatku marah.”

Al-Nasai meriwayatkan dari Musawwar bin Makhramah bahwa Nabi SAW bersabda, “Fatimah adalah penggalan diriku. Apa yang membuatnya marah berarti membuatku marah.”

Imam Muslim bin Hajjaj dalam sebuah sanadnya yang sahih menukil hadis dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda, “Sesungguhnya Fatimah adalah belahan jiwaku. Apa saja yang menyakitinya berarti menyakitiku.”
Dalam riwayat Imam Muslim lainnya disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Fatimah putriku adalah penggalan diriku. Apa yang tidak disukainya tidak aku sukai. Dan apa saja yang membuatnya murka juga membuatku murka.”

Dalam kitab Al-Isabah dinukir riwayat dari Shahihain bahwa Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Fatimah adalah penggalan diriku. Apa yang membuatnya marah berarti membuatku marah dan apa yang tidak disukainya tidak aku sukai.”

Abu Nuaim dalam Hilyah Al-Auliya’ meriwayatkan dari Musawwar bin Makhramah, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya Fatimah putriku adalah belahan jiwaku. Apa saja yang menyakitinya berarti menyakitiku.”
Abu Nuaim berkata, “Hadis ini diriwayatkan oleh Amr bin Dinar dari Ibnu Abi Malikah dari Musawwar. Abu Ayyub Sakhtiayani juga meriwayatkannya dari Ibnu Abi Malikah dari Abdullah bin Zubair.”

Al-Turmudzi dalam kitab Shahih-nya meriwayatkan hadis Nabi SAW bahwa beliau bersabda, “Fatimah adalah penggalan diriku. Apapun yang tidak disukainya berarti tidak aku sukai dan apa saja yang membuatnya marah berarti membuatku marah.” Al-Turmudzi berkata, “Hadis ini Hasan Shahih.”
Al-Turmudzi juga meriwayatkan hadis yang senada dengan itu. Rasulullah SAW bersabda, “Fatimah adalah belahan jiwaku. Apa saja yang menyakitinya berarti menyakitiku dan apa saja yang menyusahkannya berarti menyusahkanku.” Kata Al-Turmudzi, “Hadis ini Hasan Sahih.”

Dalam kitab Al-Syifa diriwayatkan hadis bahwa Nabi SAW bersabda , “Fatimah adalah belahan jiwaku, apa saja yang membuatnya marah berarti membuatku marah.”

Al-Hakim Al-Naisyaburi dalam kitabnya Al-Mustadrak meriwayatkan dari Musawwar bin Makhramah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Fatimah adalah penggalan dariku. Apa saja yang membuatnya gembira berarti menggembirakanku dan apa saja yang membuatnya sedih juga membuatku sedih.”
Al-Hakim mengatakan, hadis ini sahih.

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Musawwar bin Makhramah pernah menceritakan bahwa Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib mengirimkan pesan yang isinya meminang putrinya. Ibnu Makhramah menjawab, “Tidak ada silsilah dan keluarga yang lebih kucintai dari silsilah keluargamu. Rasulullah SAW pernah bersabda, ‘Fatimah adalah belahan jiwaku dan penggalan dari diriku. Apa yang membuatnya sedih juga membuatku sedih dan apa yang membuatnya gembira juga menggembirakanku.’ Aku dapat menjalin hubungan keluarga dengan putri Nabi, melaluimu. Jika aku berikan putriku kepadamu maka aku akan mengikat janji denganmu dan kelak di hari kiamat aku akan memperoleh perlindungannya.”
Al-Hakim menyatakan bahwa riwayat hadis ini sahih.

Abul Faraj Isfahani dalam kitab Aghani menulis demikian;
Suatu hari Abdullah bin Al-Hasan Al-Mutsanna bin Al-Hasan (cucu Rasul SAW) datang menemui Umar bin Abdul Aziz. Ketika itu, Abdullah masih muda tapi nampak berwibawa dan tampan. Umar bin Abdul Aziz mempersilahkan Abdullah untuk duduk di tempatnya di depan majlis. Umar sangat menghormati pemuda itu. Semua yang diminta oleh Abdullah dipenuhinya dengan segera. Salah seorang hadirin bertanya kepada Umar mengenai perlakuan istimewanya terhadap Abdullah bin Al-Hasan. Umar bin Abdul Azis menjawab, “Sejumlah orang terpercaya menyampaikan kepadaku sebuah hadits. Seakan aku mendengar langsung hadits itu dari lisan Rasulullah SAW. Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya Fatimah adalah penggalan tubuhku. Siapa saja yang membuatnya gembira berarti telah menggembirakanku. Dan siapa saja yang membuatnya murka berarti membuatku marah.” sumber

0 comments:

Posting Komentar