Rabu, 25 Januari 2012

Keutamaan Bulan Ramadhan

Syaikh Shaduq ra meriwayatkan dari Imam Ridha as dengan sanad mu’tabar, dari kakekkakek
beliau as, dari Amirul Mukminin as bahwa Rasulullah SAWW berkhotbah pada
suatu hari seraya bersabda, “Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kalian bulan
Allah dengan membawa berkah, rahmat dan ampunan; sebaik-baik bulan di sisi Allah;
hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama, malam-malamnya adalah malam-malam
yang paling utama, dan saat-saatnya adalah saat-saat yang paling utama; sebuah bulan
yang kalian telah diundang untuk menghadiri jamuan Allah, dan di bulan ini, kalian telah
dijadikan orang-orang yang berhak mendapatkan karunia Allah. Nafas-nafas kalian di
dalamnya adalah tasbih, tidur kalian adalah ibadah, setiap amalan kalian diterima, dan
doa kalian dikabulkan. Maka, mohonlah kepada Allah, Tuhan kalian dengan niat yang
jujur dan kalbu yang bersih agar Ia memberikan taufik kepada kalian untuk menjalankan
puasa dan membaca al-Kitab-Nya; karena orang yang celaka adalah orang yang
terhalangi dari ampunan Allah pada bulan yang agung ini; ingatlah dengan rasa lapar dan
dahaga kalian pada bulan ini rasa lapar dan dahaga hari kiamat, bersedekahlah kepada
orang-orang fakir dan miskin kalian, hormatilah orang-orang yang lebih tua dari kalian,
kasihanilah anak-anak kecil, sambunglah silaturahmi kalian, jagalah lidah kalian, jagalah
mata kalian hingga tidak melihat apa yang dilarang, jagalah telinga kalian hingga tidak
mendengarkan apa yang tidak diperbolehkan, berbelas-kasihlah kepada anak-anak yatim
agar Allah berbelas-kasih kepada kalian, bertaubatlah kepada-Nya dari dosa-dosa kalian,
angkatlah tangan kalian untuk berdoa di waktu-waktu shalat kalian; karena waktu-waktu
itu adalah waktu yang paling utama; Allah akan melihat para hamba-Nya pada waktu itu
dengan rahmat, menjawab mereka jika bermunajat kepada-Nya, memenuhi (panggilan)
mereka jika memanggil-Nya, dan mengabulkan doa mereka jika memohon kepada-Nya.
Wahai manusia, sesungguhnya diri kalian terikat oleh amal-amal kalian. Maka,
bebaskanlah ia dengan istighfar kalian; dan pundak kalian dibebani oleh dosa-dosa, maka
ringankanlah dosa-dosa itu dengan panjangnya sujud kalian. Dan ketahuilah bahwa Allah
SWT telah bersumpah demi kemuliaan-Nya untuk tidak menyiksa orang-orang yang
melakukan shalat dan bersujud, dan tidak menakut-nakuti mereka dengan api neraka
ketika semua manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam.

Wahai manusia, barangsiapa memberikan makanan untuk berbuka puasa kepada seorang
mukmin yang sedang berpuasa pada bulan ini, pahala itu semua adalah membebaskan
budak dan pengampunan baginya terhadap dosa-dosanya yang telah berlalu.”
Salah seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tidak semua dari kami yang mampu
untuk melakukan hal itu!”

Beliau bersabada, “Cegahlah api neraka dari diri kalian walaupun dengan sekerat kurma
dan dengan seteguk air. Karena Allah SWT akan menganugrahkan pahala tersebut bagi
orang yang melakukan amalan yang sepele ini jika tidak mampu lebih dari itu.

Wahai manusia, barangsiapa memperbaiki akhlaknya pada bulan ini, ia akan dapat
melintasi Shirat (jembatan akhirat dengan mudah) ketika semua kaki tergelincir pada
waktu itu; barangsiapa memperingan beban hamba sahayanya (baca : pembantunya) pada
bulan ini, maka Allah akan memperingan hisab (amal)nya; barangsiapa mencegah
berbuat keburukan (kepada orang lain), Allah akan mencegah kemurkaan-Nya kepadanya
ketika ia berjumpa dengan-Nya; barangsiapa menghormati seorang anak yatim, maka
Allah akan menghormatinya ketika ia berjumpa dengan-Nya; barangsiapa menyambung
tali silaturahmi pada bulan ini, maka Allah akan mengucurkan rahmat-Nya kepadanya
ketika ia berjumpa dengan-Nya; barangsiapa memutuskan tali silaturahminya pada bulan
ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya ketika ia bertemu dengan-Nya; barangsiapa
malakukan shalat sunnah pada bulan ini, maka Allah akan menetapkan ia bebas dari api
neraka; barangsiapa mengerjakan sebuah kewajiban pada bulan ini, niscaya ia akan
mendapatkan pahala orang yang melaksanakan tujuh puluh kewajiban di bulan lain;
barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku pada bulan ini, maka Allah akan
memperberat timbangannya ketika semua timbangan meringan; barangsiapa membaca
satu ayat Al-Qur’an pada bulan ini, ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang
yang mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan lainnya.

Wahai manusia, sesungguhnya pintu-pintu surga terbuka pada bulan ini; maka, mohonlah
kepada Allah, Tuhan kalian agar tidak menutupnya, dan pintu-pintu neraka tertutup;
maka, mintalah kepada Tuhan kalian agar tidak membukanya, serta tangan-tangan setan
terbelenggu; maka, mohonlah kepada Tuhan kalian agar ia tidak menguasai kalian ....”
Syaikh Shaduq meriwayatkan bahwa ketika bulan Ramadhan tiba, Rasulullah saw
membebaskan setiap tawanan dan memberikan (permintaan) setiap peminta.
Penulis berkata, “Bulan Ramadhan adalah bulan Tuhan semesta alam dan bulan yang
paling mulia. Sebuah bulan yang di dalamnya pintu-pintu langit, surga, dan rahmat
dibuka (lebar-lebar) dan pintu-pintu neraka ditutup (rapat-rapat). Di dalam bulan ini
terdapat sebuah malam yang ibadah pada malam itu lebih baik dari ibadah seribu bulan.
Oleh karena itu, pikirkanlah bagaimanakah kita akan menjalani malam dan harinya, dan
bagaimana kita akan menjaga anggota badan kita dari maksiat kepada Tuhan kita. Jangan
sampai kita tidur lelap di malam harinya dan melupakan Allah di siang harinya.

Sesungguhnya dalam sebuah hadis disebutkan bahwa di akhir setiap hari selama bulan
Ramadhan ketika saat berbuka puasa tiba, Allah Ta’ala akan membebaskan ribuan orang
dari api Jahanam. Ketika malam dan siang hari Jumat tiba, pada setiap saatnya Allah akan
membebaskan ribuan orang yang telah wajib mendapatkan siksa dari api neraka, dan di
malam dan siang terakhir bulan Ramadhan Allah akan membebaskan (orang-orang dari
api neraka) sejumlah hamba yang telah dibebaskan selama bulan itu. Oleh karena itu,
jangan sampai bulan Ramadhan berlalu sedangkan dosa kita masih belum diampuni dan
ketika orang-orang yang berpuasa sedang menerima pahala masing-masing, kita termasuk
di antara orang-orang yang merugi. Dekatkanlah diri kita kepada Allah SWT dengan
membaca Al-Qur’an pada malam dan siang harinya, mengerjakan shalat, dan
bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah, mengerjakan shalat di waktu
fadhilahnya, memperbanyak istighfar dan doa.

Diriwayatkan dari Imam ash-Shadiq as, ‘Barangsiapa tidak diampuni (dosanya) di bulan
Ramadhan, maka ia tidak akan diampuni hingga tahun depan kecuali jika ia menghadiri
Arafah.’

Hindarkanlah diri kita dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah dan berbuka puasa
dengan makanan haram dan berperilakulah sebagaimana yang telah diwasiatkan oleh
Imam ash-Shadiq as. Beliau berkata, ‘Ketika engkau berpuasa, hendaknya telinga, mata,
rambut, kulit, dan seluruh anggota badanmu juga berpuasa.’ Yaitu, mencegah diri dari
hal-hal yang diharamkan, bahkan dari hal-hal yang makruh. Beliau juga berkata, ‘Jangan
sampai hari berpuasamu seperti saat berbuka puasamu.’ Beliau juga berkata, ‘Berpuasa
bukan sekedar menahan diri dari makan dan minum. Bahkan, di siang hari jagalah lidah
kalian dari berkata bohong, hindarkanlah pandangan kalian dari hal-hal yang haram,
janganlah bertikai dengan sesama kalian, jauhkanlah rasa iri hati, janganlah menggunjing,
janganlah berdebat, janganlah bersumpah bohong, bahkan janganlah bersumpah
meskipun benar, janganlah mencerca, janganlah mengejek, janganlah berbuat lalim,
janganlah berbuat tolol, berlapang dadalah, janganlah lupa kepada Allah dan shalat,
diamlah dari membicarakan apa yang tidak pantas diucapkan, bersabarlah, berbuat
jujurlah, jauhilah orang-orang jahat, hindarilah perkataan jelek, berbohong, berdusta,
bermusuhan dengan manusia, berprasangka jelek, menggunjing, dan mengadu-domba,
yakinlah bahwa kalian telah mendekati akhirat, tunggulah kemunculan al-Qâ`im keluarga
Muhammad, harapkanlah pahala akhirat, dan persiapkanlah bekal amal saleh untuk
perjalanan akhirat. Tenangkanlah hati kalian, tenangkanlah anggota tubuh kalian,
bersikaplah rendah hati, khusyuk, dan hina seperti seorang hamba yang takut kepada
tuannya, takutlah kepada siksa Allah, berharaplah akan rahmat-Nya, sucikanlah hati
kalian dari cela dan batin kalian dari tipu-daya dan makar, bersihkan badan kalian dari
segala kotoran, bebaskan diri kalian dari selain Allah dan ketika berpuasa, murnikanlah
wilâyah kalian hanya untuk-Nya, janganlah kalian lakukan apa yang Allah telah melarang
kalian untuk melakukannya, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi,
takutlah kepada Allah Yang Maha Perkasa berkenaan dengan apa yang pantas bagi-Nya
untuk ditakuti, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, hadiahkanlah
ruh dan badan kalian kepada Allah Azza Wajalla di hari-hari puasa kalian ini, kosongkan
hati kalian hanya demi kecintaan kepada-Nya dan mengingat-Nya, dan gunakan tubuh
kalian untuk melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepada kalian. Jika
kalian telah melakukan semua itu, berarti kalian telah melaksanakan apa yang layak bagi
kewajiban puasa dan menaati perintah-perintah Allah, dan jika kalian lengah dalam
melakukan apa yang telah kujelaskan itu, keutamaan dan pahala kalian akan berkurang
sesuai dengan kadar kelengahan kalian. Sesungguhnya ayahku berkata, ‘Rasulullah saw
pernah mendengar seorang wanita mencerca sahayanya di siang hari bulan puasa. Beliau
meminta makanan (dari orang yang hadir waktu itu) dan berkata kepada wanita itu,
‘Makanlah!’ ‘Aku sedang berpuasa’, jawabnya. Beliau bersabda, ‘Bagaimana mungkin
engkau berpuasa sedangkan engkau telah mencerca sahayamu? Berpuasa bukanlah
sekedar menahan diri dari makan dan minum. Sesungguhnya Allah telah menjadikan
puasa sebagai tabir dari seluruh keburukan, perilaku buruk, dan ucapan jelek. Alangkah
sedikitnya orang-orang yang berpuasa dan alangkah banyaknya orang-orang yang hanya
merasakan lapar.’

Amirul Mukminin as berkata, ‘Alangkah banyaknya orang berpuasa yang tidak
mendapatkan dari puasanya kecuali rasa haus dan lapar, dan alangkah banyaknya orang
beribadah yang tidak mendapatkan dari ibadahnya kecuali kelelahan. Sungguh alangkah
baiknya tidurnya orang-orang yang berakal, karena hal itu lebih utama dari ibadah orangorang
yang dungu dan alangkah baiknya tidak berpuasanya orang-orang yang berakal,
karena hal itu lebih utama dari berpuasanya orang-orang yang tolol.’

Telah diriwayatkan dari Jabir bin Yazid, dari Imam Muhammad al-Baqir as bahwa
Rasulullah saw bersabda kepada Jabir bin Abdillah, ‘Wahai Jabir, ini adalah bulan
Ramadhan. Barangsiapa berpuasa di siang harinya, beribadah di sebagian malamnya,
mencegah perut dan kemaluannya dari hal-hal yang telah diharamkan, dan menjaga
mulutnya, ia akan keluar dari dosa-dosanya sebagaimana ia keluar dari bulan ini.’

Jabir berkta, ‘Alangkah bagusnya hadis yang telah Anda sabdakan itu!’
‘Alangkah beratnya persyaratan (amalan) yang telah kusebutkan itu’, Rasulullah SAWW
menimpali.” (sumber)

0 comments:

Posting Komentar