Selasa, 27 Desember 2011

Perkembangan Psikologi Pasca Renaisans

Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal muncul pada abad 19 seiring dengan kemajuan ilmu alam (natural science) . Pada fase ini pemikiran tentang manusia terus berkembang dan banyak dilakukan eksplorasi fisiologis manusia secara empiris.
Pada fase inilah mulai ada jawaban yang empirik dan ilmiah dari pertanyaan-pertanyaan yang kerap muncul di masa lalu:
Apa itu jiwa (soul)?
Bagaimana bentuk konkritnya?
Bagaimana mengukurnya?
Bagaimana hubungan body-soul ?
Konteks keilmuan abad 19 :
  • Riset empirik yang banyak dilakukan pada bidang fisiologis mencakup : aktivitas syaraf, sensasi/penginderaan, dan fisiologis otak. Hasil riset pada ketiga bidang ini sangat signifikan membuka wawasan mengenai manusia sehingga memperkuat pandangan para ilmuwan saat itu akan pentingnya strategi empiris yang sistematis dalam setiap bidang keilmuan.
  • Bagi psikologi hasil-hasil ini memberi jalan untuk membangun dasar fisiologis bagi operasi-operasi mental. Penting untuk memahami secara logis dan empiris mengenai aktivitas mental itu sendiri
  • Menjelaskan posisi ilmu psikologi modern yang dekat dengan bidang kedokteran dan psikiatri.
Francis Bacon (1561-1626)
  • Menganjurkan metode induktif sebagai metode utama dalam science karena berangkat dari hasil observasi terhadap sesuatu yang nyata. Dengan demikian ia menantang pendapat Aristoteles dan the Scholastic bahwa metode deduktif – induktif sama kuatnya.
  • Dalam konteks seperti di ataslah dikatakan bahwa Bacon ‘tidak setuju’ dengan rasionalisme yang spekulatif, meskipun idenya sendiri juga sangat rasional.
  • Dengan kembali pada fakta yang nyata, Bacon berharap science dapat terbebas dari prinsip-prinsip yang spekulatif namun selama ini sangat kuat dipegang
Ada 3 pergerakan utama di bidang science yang mempengaruhi berdirinya psikologi sebagai ilmu mandiri dan bagaiamana perkembangan disiplin ilmu itu di abad 20:

Pisiologis
Kemajuan-kemajuan di bidang fisiologis, meliputi riset-riset di bidang aktivitas syaraf , sensasi, dan otak yang memberi dasar empiris bagi fungsi-fungsi yang sebelumnya dianggap fungsi dari soul (jiwa), yang juga sebelumnya dianggap sangat abstrak.

Tokoh-tokoh penting :
  • Charles Bell-Francoise Magendie : fakta bahwa syaraf sensoris dan motorik beroperasi secara terpisah dan searah. Mengikis anggapan bahwa syaraf manusia mencover keduanya, mengkomunikasikan informasi motorik kepada urat syaraf melalui ‘getaran’ yang diperoleh dari informasi sensoris.
  • Johannes Mueller : lebih menekankan pada proses transmisi syaraf. Doctrine of Specific Nerve Energies : transmisi syaraf adalah proses yang menjembatani antara sensed object dengan mind. Maka awareness manusia, bukan semata-mata disebabkan oleh objek tertentu, juga bukan karena jiwa, tapi diperantarai oleh proses transmisi syaraf. Pandangan ini melengkapi penjelasan ttg peran mind dan consciousness (cogito ergo sum) dan menjadi dasar bagi penelitian mengenai lokasi spesifik dari fungsi tertentu di otak.
  • Marshall Hall : refleks dikomandoi oleh syaraf tulang belakang (spinal cord) dan bukan syaraf batang otak. Mendiferensiasikan gerakan tubuh ke dalam 4 kelompok : voluntary movement, respiratory movement, involuntary movement, dan refleks. Pandangannya ini memicu diskusi mengenai kesadaran yang sangat relevan bagi perkembangan psikologi.
  • Paul Broca (1824 – 1880), menemukan pusat Broca yang mengendalikan aktivitas bicara. Ia merupakan tokoh penting dalam studi fisiologis otak. Studi ini berkembang dari phrenology (Gall & Spurzheim), satu-satunya pendekatan yang waktu itu berfokus pada otak . Fokus utama dari eksplorasi fisiologis otak adalah untuk menemukan lokasi fisiologis dari bagian-bagian mental, bagian tertentu dari otak yang merupakan central dari aktivitas mental manusia.
  • Pierre Flourens (1794-1867), mencoba pendekatan dengan bukti non-pathological (melengkapi Broca), menemukan pusat-pusat penting dari otak yaitu :
    • Cerebral hemisphere : willing, judging, memory, seeing, and hearing
    • Cerebellum : motor coordination
    • Medulla oblongata: mediation of sensory and motor function
    • Corpora quadrigemina : vision
    • Spinal cord : conduction
    • Nerves : excitation
  • Para ahli yang bersibuk diri dengan studi fisiologis dari sensasi, berusaha menguraikan anatomi dari reseptor indrawi dan menganalisis pengalaman psikologis yang dihasilkan berdasarkan proses fisiologisnya. Tokoh : Thomas Young (1773-1829) : trichromatic theory, Jan Purkinje (1787-1869): hubungan sistematis antara struktur mata dan syaraf ke otak untuk menjelaskan perceptual error. 
Psychophysics
Psychophysics, adalah bagian dari disiplin ilmu fisiologi yang memfokuskan pada subjective experience dalam mempelajari hubungan antara stimulus fisik dan sensasinya. Sensasi yang dirasakan oleh pancaindera manusia dipandang sebagai refleksi hubungan soul-body dan tidak semata-mata dijelaskan dari sudut anatomi atau fisik saja. Psychophysics merupakan tahap transisi yang krusial antara bidang fisiologis dengan awal pemunculan psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu. Oleh karena itu para tokoh psychophysics dapat dianggap sebagai tokoh pendiri psikologi.

Tokoh-tokoh penting :
  • Gustav Theodor Fechner : hubungan antara sensasi dan persepsi, menganggap psikofisik sebagai sebuah ilmu eksak untuk menjelaskan hubungan antara body and mind. Ia tidak setuju dengan materialism, yaitu bahwa mind harus selalu diwujudkan dalam bentuk nyata baru bisa diteliti, sebaliknya ia berpegang pada tradisi pemikiran Jerman dimana mind diangagp sebagai sesuatu yang aktif dan memiliki struktur secara mandiri. Ia mengajukan ilmu empiris tentang mind dimana meningkatnya bodily and sensory stimulations dianggap sebagai indicator atau measurement untuk intensitas pengalaman mental.
Konsep utama : ambang atau threshold. (absolute threshold, just noticeable threshold).
  • Hermann von Helmholtz (1821-1894)
Seorang pelopor psikologi eksperimen, banyak menggunakan waktu reaksi dalam penelitiannya, merupakan sesuatu yang masih banyak digunakan dalam psi eksperimen sampai sekarang.
Konsepnya : unconscious inference : penyimpulan hasil persepsi manusia diperoleh berdasarkan proses yang berulang sehingga akhirnya menjadi sesuatu yang tidak disadari ,‘irresisitible’, sekali terbentuk sulit secara sadar untuk dimodifikasi, dan digeneralisasi kepada stimulus yang mirip di lingkungan. Konsep penting lain : unbewusster schluss
Para tokoh psychophysics menunjukkan area studi yang tidak dengan mudah diakomodasi dalam ilmu fisika, fisiologis, atau filosofi. Area studi inilah yang berkembang menjadi obyek studi psikologi.

Evolusi
Evolusi, yang dikemukakan oleh Charles Darwin (1809-1882) merupakan titik penting dalam pemikiran mengenai manusia karena mengajukan ide bahwa keberadaan manusia merupakan bagian dari proses adaptasi makhluk hidup dengan alam, manusia bukan secara spesial diciptakan dan dengan demikian perbedaannya dengan makhluk lain hanya bersifat gradual, bukan kualitas. Pandangan ini penting dan relevan sekali bagi perkembangan psikologi, terutama memberikan ide mengenai individual difference, perbedaan antar individu juga sifatnya hanya gradual, bukan kualitas.
Tokoh penting:
Francis Galton (1822 – 1911): dikenal sebagai bapak psikologi eksperimental Inggris. Menampilkan aspek praktikal dan kegunaan dari teori evolusi Darwin, mentransfer teori Darwin dari konteks biologis ke dalam konteks perbaikan dalam masyarakat.
Perkembangan dalam dunia psikiatri

Sumbangan dari dunia psikiatri terutama pada eksplorasi gejala-gejala patologis kejiwaan dan pengayaan dalam bidang metodologi. Bidang ini terutama terkait dengan psikologi klinis.
Tokoh:
  • Kraepelin : penggolongan psikosis, determinan fisiologis dari kelainan jiwa, penyusunan tes psikologis untuk penderita kelainan jiwa.
  • Kretschmer: hubungan bentuk tubuh dan kelainan kejiwaan, dan tipologi bawaan (sumber)

0 comments:

Posting Komentar