Pertanyaan utama yang ingin dijawab oleh tipologi ini adalah, apakah yang dapat membuat seseorang menjadi enterpreuner yang sukses? Jawabannya adalah kesesuaian pekerjaan dengan tipe kepribadian.
Miner kemudian mengemukakan 4 tipe kepribadian enterpreuner. Kepribadian yang berbeda ini membedakan pula jenis usaha yang dipilih 4 tipe kepribadian enterpreuner tersebut. Kepribadian tersebut adalah (1) the personal achiever, (2) the supersales person, (3) the real manager, dan (4) the expert idea generation.
Wirausaha tipe personal achiever mempunyai karakteristik sebagai berikut.
Need to achieve
Personal achiever biasanya adalah pembuat keputusan yang rasional. Mereka bisa menjadi manager yang baik, walaupun demikian kebutuhan mereka yang kuat akan kepercayaan individual bisa menyulitkan mereka untuk bekerjasama dengan para karyawan. Namun, sekalipun begitu dalam situasi kewirausahaan mereka bisa menginventasikan energi dalam jumlah yang sangat besar.
Banyak personal achiever yang bekerja secara berlebih dan melampaui kemampuan mereka sendiri. Namun, dengan bekerja lembur mereka seringkali lebih banyak menyelesaikan pekerjaannya, jadi bisa melebihi kompetitornya yang kurang terdorong melakukan pekerjaan sebaik para personal achiever. Hal ini sangat penting dalam tahap-tahap awal membangun usaha, dimana para karyawan sangat sedikit dan kerja lembur dari personal achiever bisa membantu menekan biaya tanpa mengurangi produktifitas. Selama bekerja lembur personal achiever berkemauan keras dan kompetitif, bekerja secara konstan menyelesaikan pekerjaan secara berlebih dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Jadi mereka tidak suka menganggur dan mempunyai rasa tekanan waktu terus menerus, mereka seringkali bermusuhan dan tidak sabar dengan orang dan dengan situasi yang seakan-akan mencegah penyelesaian pekerjaan mereka, bisa menempatkan mereka dalam suatu konflik dengan usaha orang lain yang berlainan.
Personal achiever membutuhkan umpan balik tentang apakah mereka sukses atau gagal dalam usahanya. Umpan balik tentang keuntungan, produktifitas, kerusakan barang, piutang, dan pengembalian inventori. Umpan balik menjadi hal yang penting untuk menandakan kesuksesan dalam usaha mereka, selain itu yang juga sangatlah penting adalah volume penjualan pertahun. Umpan balik semacam ini membuat baterei personal achiever ini selalu terisi dan energinya selalu mengalir.
Personal achiever memikirkan tentang masa depan dan termotivasi oleh prospek dari tujuan-tujuan di masa depan. Konsekuensinya mereka bekerja secara fokus dengan kemungkinan-kemungkinan di masa depan daripada keasyikan dengan problem yang dihadapai saat ini. Mereka suka merencanakan dan mengeset tujuan-tujuan yang ingin dicapai, dan merancang jalur bagaimana mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Pelengkap proses ini adalah pengharapan yang minimal, atau ketakuatan akan kegagalan yang sebenarnya. Keinginan yang kuat untuk merencanakan dan mengeset tujuan-tujuan untuk pencapaian di masa depan bisa membuat orangorang seperti ini melewati rintangan dengan mudah. Personal achiever bekerja sangat keras karena mereka tahu bahwa “ada emas di ujung pelangi” dan mereka sudah tahu bagaimana jalan menuju ke sana.
Personal achiever menunjukan dirinya sangat inisiatif, mereka bertindak secara independen dan memulai aksi tanpa adanya stimulasi atau dukungan orang lain. Personal achiever tidak membutuhkan dukungan dan perintah pimpinan untuk memulai sesuatu, hal ini akan mengurangi rasa pencapaian pribadi dan kegunaan. Mereka adalah self-starter dan ingin bisa mengatakan “saya bisa melakukannya sendiri”.
Personal achiever sangat berkomitmen terhadap organisasinya. Mereka sangat percaya pada nilai-nilai dan tujuan-tujuan, ingin bekerja keras untuk organisasinya dan ingin menjadi bagian dari organisasinya dalam waktu yang lama. Personal achiever mengenal usahanya seperti layaknya dokter dan pengacara mengenal profesi masing-masing. Banyak para personal achiever memandang usaha mereka selayaknya bayi yang diberikan anugerah sejak lahir. Mereka akan melakukan apa saja untuk usaha mereka agar berkembang, maju dan membawa perusahaan menuju sukses. Komitmen seperti itu bisa membawa kekecewaan apabila si wirausahawan dan usahanya berpisah.
Pada masa pensiunpun personal achiever masih terus bekerja untuk perusahaannya dan tidak mau melepas usahanya begitu saja kecuali diminta. Komitmen ini juga mendasari suatu hasrat untuk mencari informasi mengenai usahanya, informasi ini untuk membantu menjadikannya bertahan dan makmur. Ini adalah hasrat nyata untuk memperoleh informasi yang akan membuat usahanya lebih sukses, seperti pengetahuan teknis, pengetahuan manajemen bisnis, kecerdasan dari kompetitor, atau kontribusi apa saja yang menjanjikan.
Believe that one person can make a difference
Personal achiever percaya bahwa mereka mengendalikan hidup mereka sendiri, bukan dikendalikan oleh orang lain atau oleh sesuatu yang lain melebihi pengaruhnya. Bisa disebut bahwa mereka memiliki locus control internal. Mereka merencanakan tujuan dan bekerja keras untuk mencapai tujuan itu, dengan begitu maka kerja keras mereka akan terbayarkan, karena mereka percaya bahwa satu orang dapat membuat perbedaan.
Sebaliknya, orang dengan locus control external percaya bahwa nasib yang mengendalikan mereka dan juga keadaan sekitar adalah diluar kendalinya (dengan orang yang posisinya kuat seperti bos atau pekerja pemerintahan, atau faktor keberuntungan). Orang seperti ini tidak suka bekerja keras dan suka membuang waktu. Kepercayaan ini menghambat kemauan untuk mencapai sesuatu, mendapatkan inisiatif pribadi, merencanakan dan untuk berkomitmen kepada organisasi, serta mendorong pendekatan karakteristik yang dimiliki personal achiever.
Belief that work should be guided by personal goals, not those of others
Personal achiever adalah seseorang yang individualistik. Dalam kehidupan nyata, mereka lebih memilih untuk bekerja bebas dari atasan-atasan yang menyuruh mereka apa yang harus dikerjakan. Organisasi profesional menetapkan standar ideal dan rekan-rekan yang memaksakan aksinya. Banyak personal achiever menemukan kebebasan seperti ini di dalam usahanya.
Mereka percaya bahwa pekerjaan yang sangat bagus adalah ketika seseorang menetapkan sendiri tujuannya, berusaha untuk menyelesaikan tujuan selama mereka mampu, dan berusaha sekuat mungkin untuk merencanakan dan mencapai hasil. Dan tidak menyukai orang serta hal-hal yang mengganggu dan membatasi kebebasan pribadi, misalnya nasib dari agen pemerintahan, karyawan bank peminjaman, satuan buruh, pengusaha kapitalis, dan karyawan dari perusahaan yang melahirkan usaha-usaha baru.
Dengan kata lain, personal achiever menghindari partisipasi dari aktivitas grup yang mungkin menekan mereka saat membuat keputusan. Dalam situasi kerja yang ideal sangat memungkinkan untuk mengidentifikasi siapa yang melakukan pekerjaan dan siapa yang seharusnya mendapatkan upah dari pekerjaan itu. Pendekatan partisipatif, pembuatan keputusan grup dan penguasaan karyawan, mungkin baik bagi yang lain namun tidak bagi seorang personal achiever.
Tipe Supersales person
Wirausaha tipe supersales person mempunyai karakteristik sebagai berikut.
Capacity to understand and feel with another; to empathize
Supersales person menekankan interaksi individu, perasaan dan emosi. Seringkali orang tipe ini terfokus pada masa lalu dibandingkan dengan masa kini dan masa depan. Mereka spontan, persuasif, empati, setia ingin tahu dan introspektif. Mereka memandang nilai-nilai tradisional dan bisa mengungkapkan perasaan satu sama lain.
Mereka adalah pendengar yang baik, sangat suportif, bisa menerima saran dan kritik, hangat, menggunakan pendekatan persuasif, menerima loose control, lebih memilih komunikasi secara lisan daripada tertulis. Kemudian mereka cenderung fokus pada problem-problem yang kecil dan lebih berorientasi pada aksi daripada pembuatan rencana, mempunyai toleransi yang kecil terhadap ambiguitas, mempunyai bakat membangun tim, menyemangati partisipan saat bekerja dan suka menyelenggarakan rapat, lebih sering memilih organisasi yang tertata dengan baik, berorientasi terhadap orang-orang dan koleganya.
Karena orang tipe ini cukup sadar akan orang lain dan perasaannya, maka mereka membuat keputusan berdasarkan kondisi-kondisi personal, gosip, kabar angin, dan semacamnya. Mereka menyesuaikan setiap situasi dengan menekankan pada sisi keunikan dan bagaimana seorang individu akan merespon pada suatu keputusan. Konsekuensinya dalam penyelesaian masalah adalah supersalesperson senang menyenangkan orang lain, tidak menyukai berurusan dengan masalahmasalah yang akan menghadapkan mereka pada ketidaksenangan orang lain, responsif dan simpati pada masalah orang lain, menekankan pada aspek manusiawi yang berkaitan dengan kepentingan menejerial, dan memandang masalah-masalah dari ketidakefisienan dalam hubungan antar personal dan kesulitannya.
Jadi ketika ada hal negatif tentang supersales person, itu karena mereka terlalu perduli terhadap orang lain, mungkin sedikit terlalu sensitif, mereka kesulitan membuat keputusan yang sulit dan kesulitan untuk bilang tidak. Mereka bahkan bisa menjadi impulsif, sentimen, subjektif dan menunda-nunda, sebagai hasilnya mereka bisa secara tidak sengaja menimbulkan konflik
Keinginan untuk menolong orang lain terutama tercermin pada profesi menolong (seperti pengobatan dan kementrian), yang sifatnya sebagai pekerjaan profesional. Individu dengan tipe supersales person menginginkan orang membagi masalahnya pada dirinya dan melakukan sesuatu yang tidak bisa orang tersebut lakukan. Banyak pekerjaan penjualan, seperti asuransi, penjualan real estate dan produk keuangan yang dalam hal ini profesi tersebut terkait secara umum dan faktanya seringkali dianggap sebagai pekerjaan semi profesional.
Keinginan untuk menolong orang lain dengan masalah-masalah mereka bisa menumbuhkan perhatian yang tinggi terhadap orang lain, kebutuhan akan kehangatan dan kebutuhan untuk melayani mereka yang membutuhkan pertolongan. Ini juga akan membuat supersales person merasakan kepuasan diri dan cukup kuat untuk memberikan pertolongan kepada orang lain daripada menerimanya.
Belief that social processes are very important
Percaya bahwa proses sosial sangat penting menggambarkan nilai kerja seseorang. Supersales person menganggap proses sosial untuk mendapatkan perjanjian besar yang penting dalam hidupnya. Nilai mereka yang seperti demikian memberikan kontribusi bagi masyarakat, mendapatkan rekan kerja yang menyenangkan, mempunyai nilai sebagai individu, sehingga mendapatkan penghargaan dari orang lain, mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang dan berinteraksi dengan mereka dan menerima pengakuan dari mereka dengan bekerja dengan baik. Menurut orang tipe ini, interaksi sosial dan hubungan dengan orang-orang lebih penting daripada banyak pertimbangan lain.
Supersales person mendapatkan kepuasan dari hubungan pribadi dengan orang lain. Faktanya mereka membutuhkan hubungan baik untuk merasakan kesenangan mereka sendiri. Penghargaan diri bagi mereka adalah sesuatu yang terpisah dengan bagaimana orang lain menganggap mereka. Dengan demikian mereka perhatian tentang apa yang orang lain pikirkan dan mereka sensitif dengan apa yang dirasakan oleh orang-orang disekelilingnya. Yang mendorong hal ini adalah dengan siapa mereka bekerja untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan menawarkan ide-ide baru atau pendekatan berbeda dalam penanganan masalah.
Belief that a sales force is crucial to carrying out company strategy Supersales person menganggap bagian-bagian penjualan sangat penting untuk melakukan strategi perusahaan. Tergantung pada kesediaan pendekatan lain, seperti bagian periklanan, pengiriman, diskon, pengembangan produk baru, pengemasan, harga, kualitas, penerimaan barang, reputasi, servis dan lainnya; bagian penjualan berpendirian sangat kuat dalam berpikir. Tetapi ini tidak selalu menjadi pendekatan yang dominan, tetapi apabila tidak dilakukan perusahaan akan ketinggalan jauh.
Tipe Real manager
Wirausaha tipe real manager mempunyai karakteristik antara lain adalah keinginan untuk menjadi pemimpin perusahaan (desire to a corporate leader), ketegasan (decisiveness), sikap positif terhadap pemimpin (positive attitudes to authority), keinginan untuk bersaing (desire to compete), keinginan untuk berkuasa (desire for power), dan keinginan untuk menonjol di antara orang-orang lain (desire to stand out from the crowd). Penjelasan dari beberapa karakteristik tipe kepribadian real manager sebagai berikut:
Real manager menginginkan untuk mendaki tangga kesuksesan dan mereka melihat dengan mencapai tangga teratas adalah sebagai hal yang sangat baik. Tepatnya, dimana saja mereka berada dengan segera mereka melihat ke depan, karena tujuan mereka adalah berada di posisi top management.
Hubungannya adalah hasrat untuk menggunakan kesempatan untuk menggunakan bakat mereka secara penuh. Jadi keinginan individu ini untuk menjadi kreatif dengan menggunakan kemampuan mereka dan perasaan yang kuat bahwa kemampuan mereka tidak seharusnya dilewatkan begitu saja. Mereka harus menggunakan bakat mereka untuk sesuatu yang berharga, untuk menaiki tangga perusahaan. Karena dorongan yang kuat terhadap asumsi posisi kepemimpinan, real manager berpenampilan atau bekerja dengan baik di posisi ini dan menghasilkan self-assurance. Mereka percaya pada kemampuan diri bahwa mereka efektif terhadap masalah-masalah yang mereka hadapi.
Real manager adalah orang yang tegas, membuat keputusan dengan cepat dan dengan keyakinan diri. Jika keputusan harus dibuat, maka mereka akan bergerak dan segera membuatnya. Real manager percaya bahwa lebih baik membuat keputusan daripada meminta sebuah persoalan, bagi mereka menetapkan semua fakta dari persoalan adalah hampir tidak mungkin dan untuk itu tindakan yang diambil sekarang adalah jalan yang baik. Keragu-raguan mungkin menandakan sekarang ini masalah yang kecil akan menjadi besar. Ketegasan tidak seluruhnya terpisah dari keinginan untuk menjadi pemimpin perusahaan, tetapi fokus pada aspek pembuatan keputusan pada pekerjaan manajerial.
Manajer secara khusus diharapkan untuk berperilaku sesuai, dan tidak memancing reaksi negatif dari atasan mereka; idealnya mereka melakukan reaksireaksi yang positif. Manajer harus mewakili grupnya maju di organisasi dan memperoleh dukungan terhadap aksinya pada level yang lebih tinggi. Ini semua membutuhkan sebuah hubungan yang baik antara manajer dan atasan.
Real manager memiliki sikap positif terhadap pemegang wewenang tempatnya bekerja. Mereka suka dan respek terhadap bos, dengan demikian akan lebih mudah untuk bekerja dengan mereka dimana diperlukan usaha-usaha yang kooperatif untuk menyelesaikan beberapa hal.
Sebagaimana manajer dalam level yang sama diperhatikan, aspek kompetitif yang kuat terbentuk kedalam aspek lingkungan mereka. Ini terjadi karena alam keorganisasian dalam bentuk piramid atau kerucut, dengan posisi yang semakin sedikit untuk berkompetisi ketika manajer menaiki tangga perusahaan. Hasilnya seorang akan menang dan lainnya kalah. Jika manajer tidak bersaing maka mereka akan kehilangan pijakan dan fungsi mereka akan turun atau terdegredasi ke tingkat status yang makin rendah. Dalam hal ini, promosi naik jabatan tidak akan ada bila tidak ada persaingan.
Karakteristik real manager adalah bekerja keras untuk diri mereka sendiri dan unitnya serta menerima tantangan-tantangan yang datang dari orang bawahan untuk mempertemukan tantangan kompetitif ini, manajer harus suka bersaing dan manajer terbaik menikmati rivalitas seperti ini dan termotifasi untuk mencari bilamana mungkin.
Sudah alamnya dalam organisasi yang besar, dimana manajer tidak hanya berelasi dengan orang-orang yang ada diatasnya dan orang-orang di tingkat yang sama, tapi juga ke bawah dengan orang-orang di bawah mereka dalam tangga perusahaan. Dalam hubungan seperti ini, melatih kekuatan sering kali dibutuhkan untuk membuat pekerjaan lebih terstruktur dan membuat orang-orang bekerja seperti yang diharapkan. Terkadang bila terasa perlu, real manager harus memberi tahu orang-orang dibawahnya apa yang harus mereka lakukan.
Menjadi seorang manajer memerlukan tindakan yang berbeda dari orang lain. Real manager harus bisa berdiri sendiri di luar kelompoknya dan mengambil posisi yang mudah terlihat. Mereka tidak bisa menggunakan tindakan bawahannya sebagai pedoman untuk perilaku/sikap mereka sendiri. Malahan mereka terpanggil untuk berlawanan arah dengan kelompok terdekatnya dan untuk melakukan sesuatu yang pasti mengundang perhatian, diskusi dan mungkin kritik-kritik yang masuk ke mereka.
Menjadi seorang manajer perlu mengambil posisi sangat penting yang menyangkut kepentingan dan emosi orang lain. Ketika prospek ini terlihat tidak atraktif, ketika gagasan untuk keluar dari kelompoknya dan untuk me njadi mudah terlihat menciptakan ketidaknyamanan, akan sangat sulit sekali untuk menjadi manajer yang baik. Jika seorang manajer nyaman menjadi pusat perhatian dan senang untuk berlawanan arah dengan yang lain, akan lebih mudah untuk melaksanakannya. Seperti seseorang yang mempunyai banyak karakteristik seorang aktor yang handal. Pastinya manajer seringkali "naik panggung" dan diharapkan untuk mengikuti cara yang pada dasarnya berbeda dengan orang-orang di sekitar mereka.
Tipe Expert idea generator
Wirausaha tipe expert idea generator mempunyai karakteristik antara lain adalah keinginan untuk melakukan inovasi (desire to innovate), menyukai gagasan-gagasan (love of ideas), percaya bahwa pengembangan produk baru sangat penting untuk menjalankan strategi organisasi (believes that new product development is crucial to carrying out company strategy), intelegensi yang tinggi (good intelligence), dan ingin menghindari resiko (desire to avoid taking risk). Penjelasan dari beberapa karakteristik tipe kepribadian expert idea generator sebagai berikut:
Keinginan untuk melakukan inovasi menyebabkan expert idea generator suka menemukan gagasan baru dan melaksanakannya. Keinginan untuk berinovasi konsisten dengan usaha sendiri untuk mencapai keberhasilan dan merasakan kepuasan pribadi dengan itu.
Suka akan gagasan-gagasan mencakup banyak unsur, seperti antusiasme, meperlihatkan perhatian terhadap pendapat orang lain. Dalam melaksanakan tugas-tugas, mereka adaptif, fleksibel, mau berkompromi, dan mau berbagi kekuasaan. Mereka selalu ingin tahu dan terbuka, tetapi menginginkan kemandirian dan tidak mau taat peraturan. Mereka juga perfeksionis dan suka banyak pilihan. Mereka juga menginginkan pengakuan dan punya motivasi kuat untuk mendapat penghargan dan mencapai prestasi pribadi. Mereka punya toleransi tinggi terhadap ambiguitas, suka kontrol yang tidak ketat, dan mungkin juga cenderung mengambil resiko.
Seorang expert idea generator terlibat dalam mengembangkan produk baru dan pelayanan. Mereka menganggap pendekatan ini penting untuk menjalankan strategi perusahaan. Relatif untuk beberapa pendekatan seperti iklan, pengantaran, diskon, pembungkusan, harga, pertukaran, reputasi, gaya penjualan, servis dan keanekaragaman, pengembangan produk baru adalah stategi utama untuk pengembangan perusahaan.
Intelegensi mencakup kemampuan seperti penilaian dan penalaran, serta kemampuan untuk menggunakan abstraksi, konsep dan gagasan. Juga kemampuan untuk belajar, menganalisis, dan membuat sintesis. Karena belajar memang dituntut dalam berwirausaha, maka intelegensi memang sangat penting. Demikian pula pada tipe Personal achiever, Supersales person, dan Real manager, tingkat inteligensi yang baik bisa memberikan keuntungan. Pada orang tipe expert idea generator, inteligensi mendorong mereka menuju ke depan, mudah saja karena mereka sering fokus pada pemikiran/pertimbangan, pengetahuan dan berhubungan dengan gagasan. Bagi mereka dalam pendekatan berwirausaha inteligensi bisa membuat perbedaan besar.
Meskipun banyak orang menganggap sifat suka mengambil resiko sebagai esensi profesi wirausaha, banyak wirausaha sangat berhati-hati, dan baru melangkah kalau sudah betul-betul yakin. Bagi wirausaha tipe expert idea generator, sifat ini memang penting karena gagasan-gagasannya bisa saja sangat baru dan aneh.
Silakan membaca salah satu sumber berikut untuk mendalami tipe kepribadian ini:Miner, J.B. (1996). The 4 routes to entrepreuneurial success. San Fransisco: Berrett Koehler. (sumber)
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar