Minggu, 08 Mei 2011

Pesona dan Keanekaragaman Laut Indonesia

Laut Indonesia merupakan nadi kehidupan bagi sebagian besar rakyatnya. Enam pulu persen (60%) penduduk Indonesia tinggal dan sangat tergantung pada sumber daya laut dan perikanan nasional di lebih dari 8.000 desa pesisir. Potensi sumber daya alam hayati dan nonhayati maritim Indonesia sangat besar dan beragam. Cakupan teritori yang luas dan posisi geografis lautan Indonesia yang terletak di lintasan khatulistiwa, di antara dua samudra, menyediakan kekayaan sumber daya alam sekaligus peran global sangat besar di seluruh dimensi kemaritimannya.
.
Prakiraan nilai ekonomi potensi dan kekayaan laut Indonesia yang telah dihitung para pakar dan lembaga terkait “dalam setahun” mencapai 149,94 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14.994 trilyun. Potensi ekonomi kekayaan laut tersebut meliputi perikanan senilai 31,94 miliar dollar AS, wilayah pesisir lestari 56 miliar dollar AS, bioteknologi laut total 40 miliar dollar AS, wisata bahari 2 miliar dollar AS, minyak bumi sebesar 6,64 miliar dollar AS dan transportasi laut sebesar 20 miliar dollar AS. (sumber: kompas.com, 2009)
.
Indonesia adalah negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia. Tiga per empat (3/4) wilayahnya atau 75% berupa laut (5,8 juta km2) yang dikelilingi oleh garis pantai dengan panjang mencapai lebih dari 95.181 km (terpanjang keempat di dunia) dengan perairan laut teritorial (3,2 juta km2) terluas di dunia (belum termasuk 2,9 juta km2 perairan zona ekonomi eksklusif, terluas ke-12 di dunia). Laut dan pantai inilah mempersatukan 17.480 pulau yang ada di Nusantara.
.
Wilayah pesisir dan lautan Indonesia mengandung kekayaan alam yang luar biasa besar dan beragam. Sumberdaya laut ada yang terbarukan (seperti perikanan, senyawa bioaktif untuk berbagai industri bioteknologi, terumbu karang, mangrove, rumput laut, dan padang lamun), serta yang tak terbarukan (seperti minyak dan gas bumi, gas hidrat, bijih besi, timah, bauksit, emas, tembaga, mangan, dan mineral lain); serta energi kelautan termasuk energi pasang surut, gelombang, angin, dan OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion).
.
Ekosistem laut tropis Indonesia juga merupakan pendendali dinamika iklim global seperti El-Nino (kekeringan), La-Nina (banjir), dan ENSO (El-Nino Southern Oscillation). Karena memiliki hamparan terumbu karang, padang lamun, dan rumput laut terluas di dunia, laut Indonesia dapat menyerap karbon lebih besar ketimbang wilayah laut lainnya. Di samping itu, laut tropis Indonesia sebagai pusat dari segi tiga karang dunia (Coral Triangle), memiliki keanekaragaman hayati tertinggi dan merupakan pusat plasma nutfah lautan dunia. Laut Nusantara yang menghubungkan Samudera Pasifik dan Hindia juga merupakan daerah pemijahan (spawning grounds), daerah asuhan (nursery grounds), tempat mencari makan (feeding grounds), dan alur ruaya (migartory routes) cetaceans (paus dan dolpin), ikan tuna, cakalang, dan ikan pelagis besar lainnya.
.
Di samping itu, Indonesia memiliki banyak Taman Laut yang tersebar di berbagai perairan Indonesia, dan telah menjadi lokasi favorit untuk menyelam (diving) di tingkat dunia. Di Indonesia tidak dikenal istilah Taman Laut. Yang dikenal biasanya adalah Taman Nasional Laut dan Cagar Alam Laut.
.
Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara: terletak teluk Manado, memiliki area seluas 75.265 dengan 390 spesies terumbu karang yang berada di sekitar pulau Bunaken, pulau Manado Tua, pulau Siladen, pulau Mantehage, dan pulau Naen. Taman Laut Bunaken layak disebut sebagai taman laut terindah di dunia karena keanekaragaman biota laut mulai terumbu karang, ikan duyung, lumba, ikan purba choelacanth dan berbagai jenis ikan hias lainnya. Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter.
.
Taman Laut Raja Ampat, Papua Barat: Merupakan bagian dari Suaka Margasatwa. Lokasi seluas 60.000 ha dan merupakan taman laut terbesar di Indonesia. Telah teridentifikasi 537 spesies terumbu karang (75% dari total spesies terumbu karang di dunia), lebih dari seribu spesies ikan karang dan 700 jenis moluska.
.
Taman Laut Selat Pantar, Nusa Tenggara Timur: Meliputi perairan pulau Alor Besar, Alor Kecil, Dulolong, pulau Buaya, Kepa, Ternate, Pantar, dan Pura pun jadi Taman laut terindah di Indonesia. Tercatat, ada 26 titik diving yang memesona meliputi Half Moon Bay, Peter’s Prize, Crocodile Rook, Cave Point, The Edge, Coral Clitts, Baeylon, The Arch, Fallt Line, The Pacth, Nite Delht, Kal’s Dream, The Ball, Trip Top, The Mlai Hall, No Man’s Land, The Chatedral, School’s Ut, dan Shark Close.
.
Taman Laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara: Merupakan bagian dari Taman Nasional Kepulauan Wakotobi yang meliputi pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko dan terletak antara Laut Banda dan Laut Flores. Terdapat 30 lokasi penyelaman yang menyajikan Pemandangan alam bawah laut Wakatobi dengan terumbu karangnya sangat menakjubkan.

Taman Laut Derawan, Kalimantan Timur: Selain pulau Derawan di kawasan ini juga terdapat pulau Maratua, Sangalaki, Pajang, dan Kakaban. Keindahan bawah lautnya bisa dilihat dari keanekaragam jumlah spesies karang yang mencapai 470 jenis. Selain menikmati terumbu karang, juga dapat dinikmati padang lamun, hutan bakau, dan aneka satwa air seperti penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa, duyung, dan ikan barakuda.
.
Taman Laut Pulau Menjangan, Bali: Perairan pulau Menjangan layak dianggap sebagai Taman Laut Terindah. Pulau yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat ini memiliki perairan berair jernih dengan jarak pandang mencapai 20-an meter. Beberapa lokasi diving di sini antara lain Pos Pertama, Pos Kedua, Cave Point, Bat Caves, Tenple Slopes, Anker Wreck, dan Garden Eeel.
.
Taman Laut Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah: Merupakan bagian dari Taman Nasional Kepulauan Togean yang terletak di teluk Tomini Sulawesi Tengah. Diperkirakan mempunyai terumbu karang seluas 132.000 ha yang terdiri atas sekitar 262 jenis dan menjadi habitat bagi sekitar 596 jenis ikan, 555 jenis moluska, beberapa satwa langka seperti kima raksasa, penyu hijau, penyu sisik, dan paus pilot.
Taman Laut Takabonerate, Sulawesi Selatan: Laut Takabonerate dipercaya sebagai kawasan atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein (Kepulauan Marshall) dan Suvadiva (Kepulauan Maladewa). Luas total dari atol ini 220.000 hektar dengan sebaran terumbu karang mencapai 500 km² dengan 261 jenis terumbu karang.
.
Selain itu masih terdapat berbagai taman laut lainnya yang keindahan dan pesona lautnya tidak perlu disangsikan seperti Taman Laut Banda (Maluku Tengah) Taman Laut Kungkungan (Sulawesi Utara), Taman Laut Teluk Jailolo (Maluku Utara), Taman Laut Pulau Weh (Aceh), Taman Laut Kepulauan Karimunjawa (Jawa Tengah) dan lain sebagainya.
.
Dari berbagai sumber


0 comments:

Posting Komentar