Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. "Ilmu merupakan makanan pokok bagi jiwa oleh karenanya jiwa akan menjadi hidup dan jasad akan memiliki adab."
Rabu, 02 Maret 2011
Perjalanan Ke kota Eden
Hidup diibaratkan selembar kertas putih. Lembaran putih inilah yang kemudian penuh dengan coretan perjalanan kebahagiaan maupun kesejahteraan, kesedihan dan penderitaan, yang dilengkapi sandi dengan urutan yang berangkai dan jelas. Suatu rangkaian yang alami, baik dengan cara tradisional maupun cara modern. Ada lembaran kertas yang sedikit coretan, ada yang telah separuh coretan, bahkan ada pula yang lembarannya telah penuh berisi coretan. Tak ada satupun dari kita saling mengetahui lembaran masing-masing. Hanya aku dan Dia, hanya kau dan Dia.
Ada lembaran-lembaran tertulis dengan tinta emas, sebagian lembaran tertulis dengan tinta hitam, sebagiannya lagi bahkan tertulis dengan tinta merah. Semua coretan lahir dari suatu sebab, entah salah entah benar. Masing-masing lembaran ada tanda takaran dan timbangan yang adil.
Sebelumnya setiap pemegang lembaran, menyepakati perjanjian lewat kesaksian. Lewat perjanjian dan kesaksian inilah kita “ada” dengan label suci, yaitu nilai fitrah dengan satu pegangan yang lurus. Tak ada yang berubah pada fitrah, tapi kebanyakan pemegang lembaran-lembaran putih itu tidak mengetahui.
Setelah melalui proses perjalanan yang panjang, proses tidak berjalan searah dengan fitrah. Pedoman dan panduan yang diberikan agar kita tak tersesat, tidak dijalankan sesuai petunjuk. Sayangnya terlampau banyak yang mengingkari pedoman itu sehingga lembarannya penuh dengan catatan hitam bahkan catatan merah.
Dunia inipun ibarat selembar kertas ujian. Ujian selama menempuh perjalanan sebelum kita sampai di TITIK NOL. Bagi sebagian pemegang lembaran hidup ini, titik nol adalah fase perjalanan panjang menuju fase selanjutnya yang tak lagi melelahkan dan menyusahkan sebab mereka telah berhasil mendaki tebing kesengsaraan dan berhasil melewati hutan belantara yang penuh duri dengan ikhlas. Namun bagi sebagian, titik nol dianggap malapetaka. Fase selanjutnya adalah fase yang melelahkan, menyusahkan dan menakutkan. Titik Nol tak bisa dihindari, sebab semua pasti melewati titik nol tersebut.
Kunci dari melewati titik nol dengan aman, kita harus punya password. Mudah diingat, dan mudah diterapkan. Semua orang pun tahu password itu, berinisial (A & S) kalau kita formulasikan dalam rumus matematika menjadi (a+s = S). “S” adalah sebuah tempat. Walaupun tempat itu masih misteri, semua orang ingin ke sana. Nama tempat itu adalah “KOTA EDEN”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kunjungan persahabatan :)
BalasHapusmakasih atas kunjungan dan persahabatan...,;))
BalasHapus