“900 Orang Bekasi Menderita HIV/AIDS.” Ini judul berita di Harian “Pos Kota” (20/8-2010). Dalam berita disebutkan: “ …. LSM Mitra Sehati, mencatat hingga awal Agustus 2010 saja kasus HIV/AIDS mencapai 900 orang.” Dalam berita tidak ada penjelasan tentang cara untuk mendapatkan angka 900 ini. Apakah ini angka yang sudah pasti atau sebagian hasil survailans tes HIV (survailans adalah kegiatan untuk mencari angka prevalensi yaitu perbandingan antara yang HIV-positif dan HIV-negatif pada satu kalangan pada kurun waktu tertentu).
Disebutkan pula: “Rata-rata mereka berusia remaja dan produktif yaitu 15 s/d 35 tahun, dengan presentasi 25 persen pelajar dan mahasiswa,” ujar A Hazami, manajer program LSM Mitra Sehati. Ada fakta yang hilang di sini. Banyak remaja terdeteksi HIV dari kalangan penyalahguna narkoba (narkotik dan bahan-bahan berbahaya) karena mereka wajib menjalani tes HIV ketika henak masuk panti rehabilitasi. Sebaliknya, kalangan dewasa yang tertular HIV tidak bisa dideteksi karena tidak ada mekanismenya. Kasus HIV di kalangan dewasa yang tidak terdeteksi akan menjadi ’bom waktu’ ledakan AIDS kelak.
Di sebutkan lagi: “Saat ini, jumlah pengguna jarum suntik di Kota Bekasi dan yang sudah terjangkit virus HIV/AIDS sebanyak 1.300 khasus versi pemerintah provinsi, sedang versi dari LSM pendamping sebanyak 900 orang yang terjangkit HIV dari pengguna jarum suntik.” Angka ini sangat fantastis! Apakah angka ini akurat? Apakah angka ini sudah hasil tes yang pasti?
Di bagian lain ada pernyataan: ”Kami yakin potensi penularan virus HIV/AIDS itu sangat banyak khusus kelompok waria dan gay.” Ini tidak akurat. Kasus HIV di kalangan gay kecil. Ada pula fakta yang hilang di sini. Yang menularkan HIV kepada waria adalah laki-laki heteroseksual dan biseksual yang dalam kehidupan sehari-hari bisa sebagai seoran suami, pacar, selingkuhan, dll. Mereka inilah yang menjadi mata rantai penyebaran HIV secara horizontal di masyarakat. Waria yang sudah tertular HIV dari panduduk akan menularkan HIV kepada laki-laki yang mengencaninya.
Terkait dengan epidemi HIV yang menjadi kambing hitam sebagai ‘sasaran tembak’ adalah pekerja seks dan waria. Tapi, fakta tentang yang menularkan HIV kepada mereka justru luput dari perhatian. Padahal, laki-laki yang menularkan HIV kepada pekerja seks dan waria itulah yang justru menjadi mata rantai penyebaran HIV.
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar