Rabu, 25 Januari 2012

Surat AL-Baqarah: 58

Ahlul bait Nabi saw
seperti pintu Hiththah Bani Israil

Allah swt berfirman:
وإذ قلنا ادخلوا هذه القرية فكلوا منها حيث شئتم رغداً وادخلوا الباب سجداً وقولوا حطة نغفر لكم خطاياكم

Ingatlah, ketika Kami berfirman: “Masuklah kalian ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak dan enak sebagaimana yang kalian sukai, dan masuklah kalian ke pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakan: “Bebaskan kami dari dosa-dosa, niscaya Kami akan mengampuni kesalahan-kesalahan kalian.”

Dalam tafsir Ad-Durrul Mantsur, tentang ayat ini Jalaluddin As-Suyuthi berkata:
Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan bahwa Ali bin Abi Thalib (as) berkata: “Sesungguhnya kami (Ahlul bait) bagi ummat ini seperti bahtera Nuh dan pintu Hiththah (pengampunan dosa).”

Dalam Mustadrak Al-Hakim 2: 343 Al-Hakim mengatakan tentang ayat ini:
Hansy Al-Kinani berkata, aku pernah mendengar Abu Dzar berkata sambil berpegangan pada pintu Ka’bah: Wahai manusia, barangsiapa yang mengenalku, aku adalah orang yang kalian kenal, dan barangsiapa yang mengingkariku, maka aku adalah Abu Dzar, aku mendengar Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya perumpamaan Ahlul baitku seperti bahtera Nuh, barangsiapa yang menaikinya ia akan selamat dan barangsiapa yang tertinggal ia akan tenggelam.” Sekanjutnya Al-Hakim mengatakan: Hadis ini shahih menurut persyaratan Muslim.

Dalam Majma’ Az-Zawaid 9:168 disebutkan:
Abu Said Al-Khudri berkata, aku pernah mendengar Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya perumpamaan Ahlul baitku bagi kalian seperti bahtera Nuh, barangsiapa yang menaikinya ia akan selamat, dan barangsiapa yang tertinggal ia akan tenggelam. Dan sesungguhnya perumpamaan Ahlul baitku bagi kalian seperti pintu Hiththah bagi Bani Israil, barangsiapa yang memasukinya ia akan diampuni dosa-dosanya.”

Tentang hadis ini secara lebih detail, Anda baca tentang hadis Safinah (bahtera nabi Nuh as). Dan dengan segala macam redaksinya hadis ini terdapat dalam kitab:

1. Kanzul Ummal, jilid 6 halaman 216.
2. Hilyah Al-Awliya’, Abu Na’im, jilid 4 halaman 306.
3. Tarikh Baghdad, Al-Khathib, jilid 12 halaman 19.
4. Dzakhair Al-‘Uqbâ, Muhibuddin Ath-Thabari, halaman 20.
5. Ash-Shawa’iq Al-Muhriqah, Ibnu Hajar, halaman 75. Hadis ini diriwayatkan oleh Ad-Daruquthni dari Ibnu Abbas.
6. Al-Faydh Al-Qadir, Al-Mannawi, jilid 4 halaman 356.
7. Kunuz Al-Haqâiq, Al-Mannawi, halaman 132, hadis ke 6943.sumber

0 comments:

Posting Komentar