Rabu, 25 Januari 2012

Ketika Allah Memilihkan Cinta

Suatu masa di kufah, dikisahkan ada seorang pemuda yang tampan, ia kuat beribadah dan sangat rajin. suatu saat, dia berkunjung ke kampung bani an-Nakha'. disana ia melihat seorang gadis cantik yang membuatnya jatuh cinta, begitu pula dengan si gadis. akhirnya, pemuda itu mengutus seseorang untuk melamarnya. tetapi, si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dijodohkan dengan sepupunya. walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar.

si gadis akhirnya mengirim surat kepada si pemuda, "kutahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku di uji dengan mencintaimu. bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu datang menemuiku dirumahmu."

surat itu dijawabnya,

"maafkan daku, bukannya aku tidak mencintaimu, namun "aku merasa takut bila aku berbuat maksiat kepada tuhanku, sementara hukumnya begitu berat bagiku," ( Q.s. Yunus [10]: 15 ). dan aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya, dan tidak pernah padam kobarannya."

ketika surat itu disampaikan pelayannya, sang gadis pun berkata,

"rupanya dia lebih takut kepada ALLAH. demi ALLAH, tak ada seorang pun yang berhak melarang seseorang untuk bertakwa kepadanya. "


kemudian, sang gadis itu meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya untuk mendekatkan diri kepada ALLAH.

namun demikian, dia masih menyimpan rasa cinta yang begitu mendalam, dan rasa rindu yang menggebu pada sang rupawan yang diidamkan. oleh sebab itu, lambat laun tubuhnya mulai kurus menahan gejolak rindu yang begitu dalam, sampai akhirnya dia meninggal dunia.

semenjak kepergiannya, sang pemuda seringkali menziarahi kuburannya, dia menangis dan mendo'akannya.

hingga pada suatu waktu, ia tertidur diatas kuburannya. dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya berpenampilan sangat menawan.

"bagaimana keadaanmu, wahai kekasihku, gerangan apa yang telah kau dapatkan ? " tanya sang pemuda.

"sebaik-baik cinta, wahai kekasihku, adalah cinta-nya melalui cintamu. sebuah cinta yang dapat menuntunku menuju kehidupan baru. "

"jika demikian, kemanakah engkau akan menuju?"

"kan kutuju kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir, yakni keindahan surga tidak akan pernah rusak."

pemuda itu berkata,

"aku harap engkau selalu mengingatku, sebagaimana aku tiada pernah melupakanmu."

sang gadis menjawab,

"demi ALLAH, aku tak akan pernah melupakanmu. dan aku memohon pada ALLAH, agar nanti kita bisa dipertemukan kembali. oleh karena itu, bantulah aku atas hal ini dengan keikhlasan dan ketulusanmu dalam mengabdi pada ALLAH."

"kapan aku bisa melihatmu?" tanya sang pemuda.

"tak lama lagi, engkau akan datang menemuiku," jawab sang gadis.

tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh ALLAH menuju keagungan-nya.

pengumpulhikmah.blogspot.com

0 comments:

Posting Komentar