Kita akan melampaui senja; secara kebetulan membangunkan fajar dari dunia yang lain. Tapi cinta akan tetap tinggal, dan bekas-bekas jarinya takkan terhapus. Direstui menempa pembakaran, berloncatan bunga-bunga api, dan tiap bunga api adalah matahari. Itu lebih baik bagi kita, lebih arif, menemukan sebuah bayangan yang tersangkut dan tidur di bumi kedewaan kita, dan biarkan cinta, manusia dan yang papa, memimpin hari yang akan tiba.
Kita ini satu, kekasihku. Kau telah memasuki diriku dan salah satu dari kita tidak bisa memutuskan hubungan tanpa menghancurkan yang lain. Hubungan ini jadi milik “diri” kita. Aku tidak bisa berpikir, berimajinasi, mencipta dan bekerja tanpa kau, lebih daripada tanpa diriku sendiri. Dan suatu hubungan harus kuat memikul derita seperti hubungan kita – dan menahan goncangan seperti masa-masa menyakitkan yang sudah kita lewati. Tetapi tanpa masa-masa menyakitkan itu, kukira hubungan ini tidak akan jadi begitu indah.
Jangan menangis, Kekasihku. Cinta tercipta untuk membuat mata-mata kita dan menjadikan kita pelayannya, agar kita mendapat anugerah kekuatan dan ketabahan. Hentikan airmatamu, karena kita telah mengangkat sumpah.
Aku adalah pohon yang tumbuh di keteduhan, dan kini aku menjulurkan dahan-dahanku meraih getar cahaya hari. Aku datang untuk mengucapkan selamat tinggal padamu, kekasihku, dan harapanku semoga perpisahan kita akan seagung dan seindah cinta kita menjadi seperti api yang melebur batangan emas dan membuatnya menjadi lebih berharga.
Curahan hatiku kepadamu – apa maksud semua itu? Sebenarnya, aku tidak tahu apa yang kumaksudkan dengan semua ini. Akan tetapi, aku tahu bahwa kau adalah kekasihku dan bahwa aku memuja cinta. Kemiskinan dan kerja keras yang didampingi cinta jauh lebih baik daripada kekayaan tanpa cinta.
Cinta yang memiliki jemari yang sehalus sutera, tapi kuku-kukunya yang runcing meremas jantung dan membuat manusia menderita karena duka. Dan cinta adalah sekumpulan duka yang terangkum dalam pujian doa, membumbung ke angkasa bersama harum aroma dupa.
Patahnya cinta itu menyanyi, kesedihan pengetahuan itu berbicara, melankolis keinginan berbisik, dan derita kemiskinan menangis. Tetapi ada kesedihan yang lebih dalam dari cinta, lebih tinggi dari pengetahuan, lebih kuat dari keinginan, dan lebih pahit dari kemiskinan. Kesedihan seperti itu bisu tanpa suara; sedang matanya berkedip bagai bintang-bintang.
Karena himpitan benda membunuh manusia, pelan, tanpa derita, tapi cinta kasih membuatanya terjaga, dan pedih perih menghidupkan kepekaan jiwa.
Kasih, api cinta itu turun dari langit dalam berbagai bentuk dan rupa, namun perngaruh mereka di dunia adalah satu.
Kebisuan malam adalah utusan yang paling berjasa di antara dua hati, karena ia mengemban pesan cinta dan membawakan pujian dari hati kita. Sebagaiman Tuhan membuat jiwa-jiwa kita sebagai tawanan tubuh-tubuh kita.
Kita akan berjalan memasuki temaram, Mungkin saja akan bangun ke dalam tubuh dunia lainnya. Tetapi cinta kan tetap tinggal; dan bekas-jarinya tidak akan terhapuskan. Akan lebih baik buat kita, lebih bijaksana, untuk mencari sudut yang rindang dan tidur dalam kesucian bumi kita. Dan biarkan cinta manusia dan kelemahan, menguasai masa depan.
Cinta membuat jalan keras menjadi lunak and membalikkan kegelapan menjadi cahaya, serta kehormatan yang berada di hadapan jiwa. Menggalakkannya dari gairah dan keinginannya. Cinta diberikan Tuhan dalam hati. Kehormatan dicurahkan oleh hukum-hukum manusia menuju pikiran.
Tuhan telah menciptakan pada kalian jiwa bersayap untuk terbang mengarungi cakrawala cinta dan kebebasan. Betapa sedihnya memotong sayap itu dengan tanganmu sendiri dan menyiksa jiwamu seperti kutu yang merayap di atas bumi.
Cinta berlalu di hadapan kita, berbalut dalam kerendahan hati; tetapi kita lari darinya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan; atau yang lain mengejar, untuk berbuat jahat atas namanya.
Cinta adalah karunia Tuhan pada jiwa-jiwa yang peka dan agung. Haruskah kita campakkan dan biarkan babi-babi itu memporak-porandakan dan menginjak-injaknya. Dunia penuh keajaiban dan keindahan. Lalu mengapa kita hidup dalam terowongan sempit yang digali oleh pendeta itu untuk kita. Hidup penuh dengan kebahagiaan dan kebebasan, tapi mengapa kita tetap membiarkan belenggu di pundak kita dan kita patahkan rantai-rantai yang menjerat kaki-kaki kita, lalu berjalan dengan bebas menuju kedamaian.
Orang-orang yang oleh cinta tidak diberi sayap tidak akan bisa terbang di balik awan untuk melihat dunia magis, di mana jiwaku dan jiwa kekasihku hidup bersama-sama di satu kebahagiaan yang menyedihkan. Mereka yang tidak dipilih oleh cinta sebagai pengikutnya tidak akan mendengar ketika cinta memanggil-manggil.
Berkasih-kasihanlah, namun jangan membelenggu cinta, biarkan cinta senantiasa, bagaikan air hidup, yang mengalir antara pantai kedua jiwa.
Ketika dua orang saling mencinta, mereka harus seperti bunga teratai masing-masing kelopaknya satu demi satu, menunjukkan hati emasnya tidak erat tertutup, agar membias di kolam, pohon-pohon, dan langit. Padahal terlalu banyak manusia yang hatinya tertutup.
Sebab sebagaimana cinta memahkotaimu, demikian pula dia akan menyalibmu. Demi pertumbuhanmu, begitu pula demi pemangkasanmu. Sebagaimana dia membumbung, mengecup puncak-puncak ketinggianmu, membelai mesra ranting-ranting terlembut yang bergetar dalam cahaya matahari, demikian pula dia menghujam ke dasar akarmu, mengguncang-guncangnya dari ikatanmu dengan tanah.
Dengan cinta, laksana butir-butir gandum engkau diraihnya, ditumbuknya engkau sampai polos telanjang, diketamnya engkau agar bebas dari kulitmu, digosoknya hingga menjadi putih bersih, diremas-remasnya hingga menjadi bahan yang lemas dibentuk. Akhirnya diantarkan kepada api suci, laksana roti suci yang dipersembahkan pada pesta kudus Tuhan. Demikian pekerti Cinta atas diri manusia, supaya engkau pahami rahasia hati, dan kesadaran itu menjadikanmu segumpal hati Kehidupan.
Kuingatkan padamu, janganlah bertarung untuk berebut singasana cinta, karena cinta dan keindahan selalu akan tunduk dalam damai. Ingatlah ketika cinta memandang, ia adalah sebuah penyakit diantara daging dan tulang, dan hanya ketika masa muda telah lewat, rasa sakit akan memberinya kekayaan dan penderitaan membawa pengetahuan.
Apabila engkau mencintai, jangan berkata: “Tuhan ada di dalam hatiku.” Tetapi sebaiknya engkau merasa: “Aku berada di dalam Tuhan.” Dan juga jangan mengira, bahwa engkau dapat menentukan arah jalannya cinta, karena cinta apabila telah memilihmu, dia akan menentukan perjalanan hidupmu.
Jangan anggap cinta datang dari persahabatan yang lama dan hubungan akrab. Cinta adalah anak keturunan kecocokan jiwa. Dan jika kecocokan itu tak ada, cinta tak akan pernah tumbuh, dalam hitungan tahun. Bahkan generasi.
Karena cintalah dunia dipelihara, karena cinta setiap makhluk terus mempertahankan diri sendiri-sendiri, dan karena cinta mata yang utuh menjaga bagian-bagiannya… dia yang menyebut cinta dewi masyarakat manusia tidak salah, karena efek aneh dan kesan ajaib yang dihasilkan di kalangan manusia.
Mereka katakan jika orang memahami dirinya, dia memahami semua orang. Tetapi aku katakan padamu, apabila orang mencintai seseorang, dia belajar sesuatu mengenai dirinya sendiri.
Alangkah buasnya cinta yang menanam sekuntum bunga dan membongkar semua tanaman; Sebab ialah yang menyegarkan kita, apa yang akan membuat kita marah sepanjang zaman.
Cinta tiada berkeinginan selain mewujudkan maknanya. Namun jika engkau mencintai disertai berbagai keinginan, wujudkanlah dia jadi keinginanmu: Meluluhkan diri, mengalir bagaikan kali, yang menyanyikan lagu persembahan malam, mengenali kepedihan kemesraan yang terlalu dalam, merasakan luka akibat perngetianmu sendiri tentang cinta, serta meneteskan darah suka rela serta suka cita, terjaga di fajar subuh dengan hati seringan awan.
Manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang menyedihkan dan mampu membuka pikirannya, dan merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan.
Pada cinta pemahaman diperlukan…. Untuk mencintai berarti kita harus memahami sekalipun memahami dengan badan. Ketika misalnya saya melihat keindahan bunga – badan saya memahami keindahannya – tergambar ada padanya.
Jika kebaikan terkandung dalam cinta kepada apa yang agung, dan dalam kerinduan akan yang jauh dan tak terlihat – jika kebaikan adalah semua hal tersebut, maka akulah salah satu dari orang-orang yang memiliki kebaikan. Tapi jika itu terletak dalam hal-hal yang lain dari ini semua, maka aku tidak tahu siapa aku ini. Menurutku, kekasih, wanita yang sempurna harus menuntut hadirnya kebaikan dalam jiwa seorang pria, sekalipun ia bodoh.
Terkadang aku berkata pada hati, ”Jurang pemisah ini disebabkan oleh sesuatu yang tidak beres dalam diriu. Kalau yang salah itu dibereskan, aku akan amat dekat dengan semua orang dan mungkin akan mencintai mereka dengan cinta yang baru.”
Rasa cinta adalah hiburanku yang kala malam mendendangkan lagu-lagu kebahagiaan, membangunkanku di kala fajar, untuk mengungkap makna hidup. Cinta yang dianugerahkan oleh Tuhan, terbebas dari rasa dengki karena harta, tak pernah menyakiti raga karena ia ada dalam jiwa. Ia adalah sebuah pertalian kokoh yang memandikan jiwa dalam ketabahan, rasa lapar luar biasa, yang mengisi jiwa dengan karunia.
Cinta yang terbatas ingin memiliki yang dicintai, tapi cinta yang tak terbatas hanya terbatas menginginkan cinta itu sendiri, cinta yang tumbuh dalam perpaduan kenaifan dan gairah masa muda, memuaskan diri dengan memiliki dan tumbuh dengan pelukan. Tapi cinta yang dilahirkan bersama segala rahasia malam tak pernah puas dengan apa pun selain keabadian dan kelestarian dan ia hanya membungkuk dan patuh pada Tuhan.
Musuh berkata padaku, ”Cintailah musuhmu.” Dan aku mematuhinya serta mencitai dariku.
Semaikan benih dan bumi akan memberi kamu bunga. Mimpikan impianmu sampai ke langit dan ia akan memberimu yang kamu cintai.
Memperlihatkan cinta adalah suatu kepicikan dibanding sesuatu yang agung, yang tersembunyi di balik cinta.
Kekuatan untuk mencintai adalah anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia, sebab kekuataan itu tidak akan direnggut dari manusia penuh berkat yang mencinta.
Cinta senantiasa malu terhadap kecantikan, namun kecantikan akan selalu diburu cinta. Dan pernahkah cinta menentang benci dengan kekuatan yang lebih hebat dari cinta itu sendiri?
Banyak hal yang kucintai, tetapi ternyata dibenci orang-orang. Sedangkan hal-hal yang kubenci, ternyata mereka cintai. Hal-hal yang kucintai saat masih kanak-kanak tetap kucintai sampai saat ini. Dan yang kucintai saat ini akan kucintai sampai akhir kehidupan nanti. Sebab menurutku cinta adalah segala yang dapat menghilangkannya dariku.(Sumber)
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar