Selasa, 27 Desember 2011

Sejarah dan Teori Umum Psikologi (1)

Fungsionalisme
A. Konteks sosial politik dan intelektual AS
  • Pada abad 19, Amerika Serikat (AS) terbelah karena Perang Saudara. Bangsa ini memasuki abad 20 dengan optimisme pasca Perang Saudara, dengan semangat persatuan dan kemakmuran di bidang ekonomi dan politik. AS juga bersiap untuk menjadi negara yang dominan di dunia.
  • Optimisme yang sama juga ada pada dunia akademik, universitas berkembang, para ilmuwan yang kembali dari mencari ilmu di Eropa mulai mengembangkan iklim intelektual di AS.
  • Psikologi masuk ke AS bersamaan dengan optimisme di bidang ekonomi dan akademik ini dan disambut dengan antusias oleh masyarakat AS sebagai ilmu baru yang berprospek cerah.
  • AS banyak menyerap ide pemikiran dari Eropa, contohnya ide tentang empirism, model pemikiran John Locke mengilhami Declaration of Independence, setiap manusia dilahirkan sama dengan hak asasi yang sama.

B. Pemikiran-pemikiran pendahulu
Filsafat pragmatisme Amerika
  • Filsafat pragmatisme adalah sesuatu yang asli berasal dari AS. Sistem filsafat ini lebih menekankan hasil daripada metode, menerima beraneka ragam metode dan pendekatan untuk menghasilkan pengetahuan. Iklim pragmatis di AS lebih menekankan pada bagaimana manusia menjalani proses-prosesnya dan tidak terlalu menekankan pada apa atau siapakah manusia itu.
  • Dicetuskan oleh kelompok orang muda yang upper class dari Boston, a.l. William James
  • Konsep utama : perilaku manusia digerakkan oleh belief yang dimiliki. Belief berkembang menurut prinsip evolusi “survival of the fittest”, yang dipertahankan adalah yang paling dibutuhkan manusia. Melalui proses inilah terbentuk perilaku manusia dan habit.
Teori Evolusi Darwin
  • Pada saat manusia berinteraksi dengan lingkungannya, ia harus beradaptasi.
  • Proses adaptasi inilah yang menyebabkan terjadinya seleksi alam, baik dalam artian kelompok species yang unggul (Darwin) maupun dalam arti karakteristik dari species yang bertahan, misalnya anggota tubuh (Spencer).
  • Proses adaptasi sifatnya spesifik, hanya berlaku untuk lingkungan tertentu. Suatu kelompok species yang well-adapted dalam suatu lingkungan bisa saja tidak dapat beradaptasi pada lingkungan lain.
  • Sebagai seorang dualist yang percaya pada pemisahan mind-body, Darwin mengaplikasikan juga pandangannya ini kepada perkembangan fungsi mental makhluk hidup. Kelompok makhluk hidup yang paling sukses dalam beradaptasi dengan lingkungannya adalah mereka yang memiliki fungsi mental paling tinggi, dalam hal ini adalah manusia.
  • Pentingnya adaptasi ini menyebabkan aliran fungsionalisme sering dipandang sebagai ‘psychology of adaptation’.
Sir Francis Galton
  • Sepupu Darwin yang banyak menerapkan teori Darwin ke dalam bidang psikologi.
  • Menekankan pada aspek hereditary (bawaan) sebagai penentu kualitas fungsi mental manusia. Lingkungan tidak berperan. Berdasarkan studinya pada keluarga-keluarga terpandang, ia menyimpulkan bahwa kecerdasan adalah sesuatu yang diturunkan.
  • Sejalan dengan pandangan teori Darwin, ia juga percaya akan adanya variasi yang konstan dalam fungsi mental, yang dikenal sebagai individual difference.
  • Adanya perbedaan individual ini membawanya kepada pemikiran perlunya pengukuran akan perbedaan fungsi mental manusia. Hal ini dapat dilakukan melalui statistic dan teknik pengetesan sebagai pengukuran kapasitas mental manusia.
  • Kecerdasan/inteligensi manusia dapat diukur melalui ketajaman penginderaannya. Mereka yang memiliki penginderaan yang tajam adalah mereka yang cerdas.Selanjutnya hasil pengukuran ini harus dapat dituangkan ke dalam penggolongan manusia sesuai tingkat kecerdasannya. Hal ini dpat dilakukan melalui teknik statistik psikologi.
  • Galton juga percaya bahwa kelompok ras yang berbeda dari manusia bertahan di bagian yang berbeda-beda di bumi ini sebagai hasil dari adaptasi terhadap lingkungan mereka.
William James
  • Seorang pendahulu yang dianggap paling penting untuk aliran fungsionalisme. Pendidikan awalnya adalah seorang dokter dan ia pertama kali mengajar fisiologis di Harvard pada tahun 1872. Semenjak tahun 1878 ia mendalami filsafat dan psikologi serta mendapat gelar professor untuk kedua bidang tsb. Menurut Lundin (1991), James lebih muncul sebagai seorang filsuf daripada seorang psikolog. Pengaruhnya sangat kuat pada aliran fungsionalisme, terutama kelompok Chicago school.
  • Karya utamanya adalah Principles of Psychology. Karya yang sering dijadikan rujukan untuk mahasiswa psikologi tahun awal adalah Psychology : Briefer Course.
  • Definisi dan ruang lingkup psikologi. Psychology is the science of mental life, both of its phenomenon and of their conditions” Fenomena adalah subyek dan kondisi adalah proses fisiologis di otak. Psikologi adalah natural science.
  • Metode psikologi. Ada tiga metode utama dalam psikologi:
    • Introspection
      Merupakan metode penting dan utama dalam psikologi. Introspeksi yang dimaksud sangat berbeda dengan introspeksi dalam aliran strukturalisme. Bagi James, introspeksi adalah kecenderungan alamiah manusia, kemampuan untuk menyadari apa yang telah terjadi.
    • Experimentation
      James mengakui metode ini sebagai metode penting namun tidak pernah melakukannya sendiri. Ia menganggap metode ini perlu dieksplorasi lebih lanjut.
    • Comparative method
      Metode tambahan yang dapat digunakan untuk psikologi anak-anak, binatang, orang primitif, dan penderita gangguan mental.
  • Dalam pandangan-pandangannya yang lain, tampak jelas bahwa bagi James, proses fisiologis di otak dan di dalam tubuh manusia adalah representasi dari proses mental dan hal ini adalah penentu tingkah laku dan menentukan bagaimana manusia mempersepsikan lingkungan. James juga mengakui adanya proses habituasi yang otomatis dan semakin tidak disadari, meskipun meninggalkan jejak dalam benak manusia. Baginya, proses mind lebih penting daripada elemen-elemen mind itu sendiri. Pandangan ini terwakili dengan jelas dalam teorinya tentang emosi, bersama-sama Carl Lange, yang dikenal sebagai James-Lange Theory. (Baca pandangan James tentang habit, instintct, emotion, reason dan memory, Lundin hal 104-106)
  • James dikenal sebagai salah seorang psikolog terbesar Amerika. Sebagai pribadi ia juga diakui populer dan charming, serta kemampuan menulisnya sangat mengagumkan. Ia juga dikenal sebagai seorang penentang keras aliran strukturalisme dari Wundt. Meskipun pada masanya idenya sangat berpengaruh, dengan berlalunya waktu hanya sedikit pandangannya yang bertahan hingga masa kini.

C. Ciri Fungsionalisme
  • Lebih menekankan pada fungsi mental daripada elemen-elemen mental.
  • Fungsi-fungsi psikologis adalah adaptasi terhadap lingkungan sebagaimana adaptasi biologis Darwin. Kemampuan individu untuk berubah sesuai tuntutan dalam hubungannya dengan lingkungan adalah sesuatu yang terpenting
  • Fungsionalisme juga sangat memandang penting aspek terapan atau fungsi dari psikologi itu sendiri bagi berbagai bidang dan kelompok manusia.
  • Aktivitas mental tidak dapat dipisahkan dari aktivitas fisik, maka stimulus dan respon adalah suatu kesatuan
  • Psikologi sangat berkaitan dengan biologi dan merupakan cabang yang berkembang dari biologi. Maka pemahaman tentang anatomi dan fungsi fisiologis akan sangat membantu pemahaman terhdap fungsi mental.
  • Menerima berbagai metode dalam mempelajari aktivitas mental manusia. Meskipun sebagian besar riset di Uni. Chicago (pusat berkembangnya aliran fungsionalisme) menggunakan metode eksperimen, pada dasarnya aliran fungsionalisme tidak berpegang pada satu metode inti. Metode yang digunakan sangat tergantung dari permasalahan yang dihadapi

D. Tokoh-tokoh
John Dewey (1859-1952)
  • Latar belakangnya adalah seorang guru dan mendapat gelar PH.D dalam bidang filsafat. Ia kemudian mengajar di University of Chicago dan ikut dalam perkembangan fungsionalisme di Chicago. Tahun 1904 pindah ke Columbia University dan tinggal di sana hingga akhir hayatnya.
  • Pandangan utamanya bahwa sebuah aksi psikologis adlaah suatu kesatuan yang utuh, tidak dapat dipecah ke dalam bagian-bagian atau elemen (seperti yang dilakukan oleh strukturalisme). Maka setiap psychological events tidak bisa dipandang sebagai konstruk-konstruk abstrak. Akan lebih bermanfaat apabila difokuskan pada fungsi psy. Events tersebut, yaitu dalam konteksnya sebagai adaptasi manusia. Contoh : anak yang mengulurkan jarinya sebagai respon adanya api dan terbakar.
James Rowland Angell (1867-1949)
  • Berasal dari keluarga terpelajar, ayah dan kakeknya pernah menjabat sebagai rektor dari universitas besar di AS. Ia memperoleh gelar M.A. dari Harvard dan menjadi murid William James di sana. Sepanjang karirnya ia tidak pernah mendapat gelar Ph.D namun memperoleh 23 gelar doktor honoris causa. Ia menjabat kepala departemen psikologi dan pernah menjabat sebagai presiden dari APA.
  • Angell adalah seorang yang kritikal terhadap strukturalisme. Pada masa keaktifannya, aliran fungsionalisme sedang berkembang dan berjuang untuk memperoleh tempat yang mapan dalam khasanah dunia ilmu sehingga juga memunculkan banyak kritik terhadap aliran strukturalisme yang sudah lebih dlu mapan. Baginya, psychological entity tidak ada yang dapat dipisah-pisah seperti sel dalam ilmu biologi. Psychological entity adalah sebuah kompleks yang kita kenal sebagai persepsi. Hal ini jelas tidak sejalan dengan strukturalisme.
  • Functional psychology adalah sebuah studi tentang operasi mental, mempelajari fungsi-fungsi kesadaran dalam menjembatani antara kebutuhan manusia dan lingkungannya. Fungsionalisme menekankan pada totalitas dalam hubungan mind and body.
Harvey A. Carr (1873-1954)
  • Carr menggantikan Angell sebagai Kepala Departemen Psikologi di Chicago setelah menerima gelar Ph.Dnya. Pada masa ini fungsionalisme sudah menjadi aliran yang mapan dan tidak terlalu bersaing lagi dengan strukturalisme
  • Bagi Carr, aspek penting dari psikologi adalah perilaku adaptif manusia. Ia menjelaskan berbagai fungsi mental manusia (perception, learning, emotion dan thinking )dengan kerangka berpikir perilaku adaptif manusia.

D. Sumbangan
  • Mengembangkan ruang lingkup psikologi dari segi kelompok subyek (anak, binatang) maupun bidang kajian (psikologi abnormal, psychological testing, psikologi terapan). Hal ini dimungkinkan karena aliran fungsionalisme lebih terbuka kepada perbedaan individual dan bidang aplikasi daripada strukturalisme. Salah satu pelopor psychological testing adalah James McKeen Cattell, mantan murid Wundt. Selanjutnya bidang psychological testing ini menjadi salah satu bidang kajian penting dan paling populer dalam psikologi.
  • Memperkenalkan pentingnya perilaku nyata sebagai representasi dari aktivitas mental. Pandangan ini mempersiapkan jalan bagi berkembangnya aliran baru, behaviorisme yang berpegang pada perilaku nyata sebagai satu-satunya obyek psikologi
  • Memperkenalkan konsep penyesuaian diri sebagai obyek psikologi. Konsep adaptasi dan adjustmen ini menjadi konsep yang sangat penting dan sentral bagi beberapa bidang studi psikologi selanjutnya, seperti kesehatan mental dan psikologi abnormal.

E. Kritik terhadap Fungsionalisme
  • Kritik utama dari aliran strukturalisme adalah lebih pentingnya isi/elemen mental daripada prosesnya. Pada masa dimana terjadi persaingan ketat antara fungsionalisme dan strukturalisme, kritik ini cukup mendapat perhatian penting.
  • Kurang adanya fokus yang jelas dan terarah dalam aliran fungsionalisme. Para tokoh tidak pernah terlalu jelas dan elaboratif dalam mengungkapkan konsep-konsepnya dalam karya mereka. Akibatnya aliran ini dianggap tidak terlalu utuh dan terintegrasi dan berdampak pada posisinya yang kurang kuat sebagai sebuah sistem.
  • Bersifat teleological, sesuatu ditentukan oleh tujuannya. Hal ini menggambarkan orientasi pragmatisme yang seringkali dikritik sebagai lebih berorientasi pada hasil dan tidak memperhatikan proses.
  • Terlalu eklektik, mencampurkan berbagai ide dan konsep dari beragam sumber sehingga terkesan kompromistis dan kehilangan bentuk asli. Pada dasarnya, fungsionalisme memang tidak ingin muncul sebagai sebuah aliran yang strict dan lebih memilih untuk dapat lebih fleksibel dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Fungsionalisme tidak bertahan lama juga sebagai sebuah aliran, sama seperti strukturalisme yang sering ditentangnya. Meskipun demikian, banyak ide-ide aliran ini yang kemudian diserap oleh aliran besar psikologi modern di AS. bersambung ke bagian 2

0 comments:

Posting Komentar