Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. "Ilmu merupakan makanan pokok bagi jiwa oleh karenanya jiwa akan menjadi hidup dan jasad akan memiliki adab."
Minggu, 27 Februari 2011
12 Rabiul Awal, Rahmatan Lil’alamin “Cahaya di Atas Cahaya” Lahir ke Bumi
Sungguh beruntung Sayyidah Aminah, wanita pilihan yang dari rahimnya lahir seorang Nabiyullah. Aminah binti Wahab adalah gadis termulia dan tinggi kedudukannya di kalangan suku Quraisy, yang diperistri oleh Abdullah. Abdullah meninggal pada saat Aminah sedang mengandung janin 3 bulan yang kelak akan menjadi Rahmatan Lil’alamin.
Siapa yang menyangka bahwa dibalik penderitaan batin seorang istri yang ditinggal suami, akan lahir Rasul yang mulia Muhammad Sallalahu Alaihi Wassallam. Dia adalah seorang ibu teladan yang telah menganugerahkan kepada kita sekalian alam, pembawa hidayah dan pembawa risalah yang lurus. Bukan saja sebagai Ibunda Rasul, tetapi Aminah juga sebagai perempuan pencetak sejarah, karena putra tunggalya adalah manusia suci murni sepanjang zaman hingga tahun masehi dan hijriah ditutup. Nabi yang paling sempurna di antara para nabi di dunia, dan rasul paling mulia akan dilahirkannya tepat pada tanggal 12 Rabiul awal Tahun 570 Masehi di Kota Mekkah, di bagian selatan Jazirah arab.
Ada yang menarik menjelang hari-hari terakhir kelahir manusia suci ini, yaitu Allah melimpahkan anugerahNya kepada Sayyidah Aminah sejak tanggal 1 hingga malam tanggal 12 Rabiul awal, malam kelahiran Rahmatan Lil’alamin, Nabi seluruh umat manusia di dunia.
Rahmatan lil’alamin adalah istilah qurani dan terdapat dalam Alquran, sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Anbiya’ ayat 107: Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Ayat tersebut menegaskan bahwa kalau Islam dilakukan secara benar, dengan sendirinya akan mendatangkan rahmat untuk orang Islam maupun untuk seluruh alam. (http://dinulislami.blogspot.com/2009/10/islam-rahmatan-lil-alamin.html).
Namun sebelum Rahmatan Lil’alamin termuat dalam kitab suci Umat Islam, Rahmatan Lil’alamin telah ada pada diri Muhammad menjelang hari kelahirannya, tepatnya 12 hari sampai detik-detik bayi Muhammad akan keluar dari rahim perempuan terpilih.
Sebgaimana diriwayatkan oleh Imam Shihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-syafi’i di dalam kitabnya “An-ni’matul Kubraa’alal Aalam” di halaman 61, sebagai berikut:
Pada Malam Pertama
Allah swt melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga beliau (ibunda Nabi Muhammad saw), Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Pada malam ke 2
Datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad saw yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Allah swt.
Pada malam ke 3
Datang seruan memanggil “Wahai Aminah… sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan mulia, Muhammad Rasulullah saw yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah swt.”
Pada malam ke 4
Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan jelas.
Pada malam ke 5
Sayyidah Aminah bermimpi dengan Nabi Allah Ibrahim as.
Pada malam ke 6 12976779891828225495
Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad saw memenuhi alam semesta.
Pada malam ke 7
Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak.
Pada malam ke 8
Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan “Bahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi agung, Kekasih Allah swt Pencipta Alam Semesta.”
Pada malam ke 9
Allah swt semakin mencurahkan rahmat belas kasih sayang kepada Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sedih, susah, sakit, dalam jiwa Sayyidah Aminah.
Pada malam ke 10
Sayyidah Aminah melihat tanah Tho’if dan Mina ikut bergembira menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad saw.
Pada malam ke 11
Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad saw.
Malam detik-detik kelahiran Rasulullah, tepat tanggal 12 Rabiul Awwal jam 2 pagi. Di malam ke 12 ini langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat itu Sayyid Abdul Mutholib (kakek Nabi Muhammad saw) sedang bermunajat kepada Allah swt di sekitar Ka’bah. Sayyid Aminah sendiri di rumah tanpa ada seorangpun yang menemaninya.
Tiba-tiba beliau, Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang sangat anggun, cantik, dan jelita diliputi dengan cahaya yang memancar berkemilau serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan.
Wanita pertama datang berkata,”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam. Beliaulah Nabi Muhammad saw. Kenalilah aku, bahwa aku adalah istri Nabi Allah Adam as, ibunda seluruh uamt manusia., aku diperintahakan Allah untuk menemanimu.”
Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaiakan kabar gembira, “Aku adalah istri Nabi Allah Ibrahim as diperintahkan Allah swt untuk menemanimu.”
Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga,”Aku adalah Asiyah binti Muzahim, diperintahkan Allah untuk menemanimu.”
Datanglah wanita ke empat,”Aku adalah Maryam, ibunda Isa as menyambut kehadiran putramu Muhammad Rasulullah.”
Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad saw yang tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata. Keajaiban berikutnya Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangan Sayyidah Aminah dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Allah swt dengan berbagai macam bahasa yang berbeda.
Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa yang sangat indah berkilau saling beterbangan.
Detik berikutnya Allah bangun dari singasanaNya dan memerintahkan kepada Malaikat Ridwan agar mengomandokan seluruh bidadari syurga agar berdandan cantik dan rapih, memakai segala macam bentuk perhiasan kain sutra dengan bermahkota emas, intan permata yang bergemerlapan, dan menebarkan wangi-wangian syurga yang harum semerbak ke segala arah. lalu trilyunan bidadari itu dibawa ke alam dunia oleh Malaikat Ridwan, terlihat wajah bidadari itu gembira.
Lalu Allah swt memanggil : “Yaa Jibril… serukanlah kepada seluruh arwah para nabi, para rasul, para wali agar berkumpul, berbaris rapih, bahwa sesungguhnya Kekasihku cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka mnyambut kedatangan Nabi Muhammad saw.
Yaa Jibril… perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu-pintu neraka dan perintahakan kepada Malaikat Ridwan untuk membuka pintu-pintu syurga dan bersoleklah engkau denagn sebaik-baiknya keindahan demi menyambut kekasihKu Nabi Muhammad saw.
Yaa Jibril… bawalah trilyunan malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi, ketahuilah KekasihKu Muhammad saw telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruzzaman.”
Dan turunlah semua malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan trilyunan malaikat. Lalu ibunda Rasulullah saw di bumi, beliau melihat malaikat itupun berdatangan membawa kayu-kayu gahru yang wangi dan memenuhi seluruh jagat raya. Pada saat itu pula mereka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula datanglah burung putih berkilau cahaya mendekati Sayyidah Aminah dan mengusapkan sayapnya pada Sayyidah Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Muhammad Rasulullah saw dan tidaklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya, tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad saw bersujud kepada Allah seraya mengucapkan, “Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Walhamdulillahi katsiro, wasubhanallahibukrotan wa asiilaa.”
Semakin memuncaklah kegembiraan seluruh alam dunia dan semesta dan terucaplah “Yaa Nabi Salam Alaika… Yaa Rasul Salam Alaika… Yaa Habib Salam Alaika… Sholawatullah Alaika.. ”
Matanya bagaikan telah dipakaikan sifat mata, senyum indah terpancar dari wajahnya dan hancurlah berhala-berhala dan bergembiralah semua alam semesta menyambut kelahiran Nabi yang mulia… http://blog.its.ac.id/syafii/category/bulau-mawlid-rabiul-awal/
Setelah sepeninggal Nabi, kita telah kehilangan khalifah yang menuntun kita ke jalan yang benar. Sekarang kita tinggal memperingati miladnya, yang dikenal dengan Maulid Nabi Muhammad S.A.W., atau hari kelahirannya. Namun sedikitnya ada 4 sifat Baginda Rasul Muhammad S.A.W yang perlu kita tiru, dari puluhan sifat terpuji lainnya antara lain: (selalu berbicara benar, selalu menyelesaikan masalah dengan cerdas dan tangkas, metode menyampikan sesuatu diawali dari lingkungan keluarga,dan amanah).
Jika kita telah mampu menerapkan keempat sifat ini, niscaya kita mendapat akan hidup dengan rukun dan damai) Amin….
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar